Latar Belakang Politik Apartheid yang Terjadi di Afrika Selatan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
27 Januari 2024 21:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang politik apartheid, sumber foto: fauxels by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang politik apartheid, sumber foto: fauxels by pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apartheid merupakan sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan sekitar abad ke-20 awal. Latar belakang politik apartheid ini adalah kemunculan bangsa Eropa yang mulai menduduki wilayah Afrika.
ADVERTISEMENT
Orang Eropa memiliki pemikiran politik yang berbeda, yaitu orang dengan kulit putih memiliki status tinggi. Hal ini membuat pelaksanaan politik apartheid memicu diskriminasi politik dan ekonomi terhadap orang kulit hitam.

Latar Belakang Politik Apartheid

Ilustrasi latar belakang politik apartheid, sumber foto: Śundãram Perumal by pexels.com
Apartheid dalam bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling yang berarti perkembangan secara terpisah. Dikutip dari buku Sejarah 3+ karya Drs, Sardiman AM, M.Pd, latar belakang dari politik apartheid adalah kemunculan bangsa Eropa yang mulai menduduki wilayah Afrika.
Bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Afrika Selatan adalah Belanda yang dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck. Sejak tahun 1652, Belanda mulai menjajah Afrika Selatan untuk menguasai sumber daya alam yang ada.
Kemudian Inggris juga datang ke Afrika dengan tujuan yang sama dengan Belanda. Hal ini memicu terjadinya Perang Boer tahun 1899-1902 yang dimenangkan oleh Inggris.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang membuat Inggris kemudian mendirikan negara dengan ketatanegaraan Union of South Africa. Inggris menyatukan wilayah menjadi satu republik yang dipimpin oleh Hendrik Verwoerd sebagai presiden.
Pada saat itu Inggris menetapkan peraturan di mana orang-orang kulit hitam harus mendapatkan izin terlebih dahulu jika ingin mencari pekerjaan. Status budak pada saat kekuasaan Belanda di Afrika Selatan juga diubah oleh pemerintah Inggris menjadi pekerja kontrak.
Meski begitu, aturan yang berlaku tetap melegalkan rasialisme terhadap orang kulit hitam. Semakin hari hak orang kulit hitam semakin dilucuti mulai dari pembatasan dalam jumlah kepemilikan tanah hingga hak untuk ikut pemilu.
Afrika Selatan mengalami perubahan yang justru semakin menyengsarakan rakyat di bawah kendali Inggris. Mengingat Inggris menerapkan pemisahan ras atau politik apartheid sejak 1910 yang memicu timbulnya diskriminasi antara dua ras warna kulit.
ADVERTISEMENT
Latar belakang politik apartheid memang terjadi sejak kemunculan bangsa Eropa yang mulai menduduki wilayah Afrika. Selain itu, politik apartheid bisa didefinisikan sebagai pemisahan penduduk berdasarkan ras warna kulit, di mana kulit putih mendapat hak istimewa. (DSI).