Konten dari Pengguna

Latar Belakang Terjadinya Perebutan Kekuasaan Kerajaan Demak

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
5 Februari 2024 22:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak, sumber foto: Serg Alesenko by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak, sumber foto: Serg Alesenko by pexels.com
ADVERTISEMENT
Kerajaan Demak merupakan kerajaan besar di Jawa setelah Kerajaan Majapahit runtuh. Sayangnya, kerajaan ini pernah mengalami perebutan kekuasaan. Latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak karena adanya perang saudara.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi kerajaan besar, Kerajaan Demak juga sempat menikmati kejayaan meski tidak berlangsung lama. Kerajaan ini runtuh menjelang akhir abad ke-16 karena terjadi perebutan kekuasaan.
Dikutip dari buku Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara Abad XIII - XVII dalam Pembangunan Pariwisata Daerah karya Ni Komang Ayu Astiti, berikut latar belakang terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak.

Apa Latar Belakang Terjadinya Perebutan Kekuasaan Kerajaan Demak?

Ilustrasi latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak, sumber foto: Jiban Game by pexels.com
Perebutan kekuasaan yang terjadi di Kerajaan Demak menjadi salah satu faktor runtuhnya Kerajaan Demak. Latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak ini adalah perang saudara dengan motif balas dendam.
Perebutan kekuasaan ini dimulai setelah Sultan Trenggono wafat yang membuat kosongnya kursi kekuasaan Kerajaan Demak. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh Sunan Prawoto sebagai putra sulung Sultan Trenggono.
ADVERTISEMENT
Semenjak Sunan Prawoto naik takhta menggantikan sang ayah, ia justru lebih sibuk sebagai ahli agama daripada menjadi pemimpin kerajaan sehingga banyak daerah kekuasaan Kerajaan Demak yang mulai melepaskan diri.
Hal ini tentu saja berdampak pada mundurnya kerajaan dan memicu perang saudara. Kemunduran Kerajaan Demak juga disebabkan oleh perang saudara antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang, sepupunya.
Arya Penangsang merupakan putra dari Pangeran Surowiyoto atau Pangeran Sekar Seda Lepen. Pangeran Seda Lepen ialah kakak kandung Sultan Trenggono yang dibunuh atas perintah Sunan Prawoto.
Arya Penangsang mulai tidak suka dengan Sunan Prawoto yang diangkat menjadi raja di Kerajaan Demak. Ia merasa lebih pantas menjadi raja daripada Sunan Prawoto. Penolakan ini juga disebabkan oleh dendam atas kematian ayahnya.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya tidak ingin Sunan Prawoto menjadi raja, melainkan Arya Penangsang juga menuntut balas dendam atas kematian ayahnya. Konflik antara Sunan Prawoto dan Arya Penangsang ini berlangsung selama tiga tahun sejak 1546-1549.
Secara garis besar, latar belakang terjadinya perebutan kekuasaan Kerajaan Demak adalah perang saudara dengan motif balas dendam. Perang saudara ini berakhir setelah Arya Penangsang dikalahkan pada 1549. (DSI)