Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Lokasi Nabi Muhammad Berdiam saat Malam Nuzulul Quran
18 Maret 2025 16:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lokasi Nabi Muhammad saw berdiam saat malam Nuzulul Quran menjadi bagian penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini menandai awal risalah kenabian yang membawa ajaran tauhid kepada umat manusia.
ADVERTISEMENT
Malam tersebut menjadi titik awal dakwah Islam yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Lokasi Nabi Muhammad saw Berdiam Saat Malam Nuzulul Quran
Saat malam Nuzulul Quran, Nabi Muhammad saw berdiam di mana? Jawabannya adalah di Gua Hira, sebuah tempat sunyi yang terletak di Jabal Nur, sekitar lima kilometer dari Makkah.
Mengutip dari uici.ac.id, gua ini menjadi tempat Nabi Muhammad menyendiri untuk beribadah dan merenungkan kebesaran Allah sebelum menerima wahyu pertama dari Malaikat Jibril.
Nabi Muhammad saw sering menghabiskan waktu di Gua Hira untuk beruzlah, yaitu menyepi dan menjauh dari hiruk-pikuk kehidupan masyarakat Makkah yang saat itu masih dipenuhi penyembahan berhala dan ketidakadilan sosial.
Beliau memilih tempat ini untuk bermunajat kepada Allah, mencari ketenangan, dan memikirkan kebenaran di tengah kondisi masyarakat yang belum mengenal Islam.
ADVERTISEMENT
Setiap bulan Ramadan, Nabi membawa perbekalan dan berdiam di sana selama beberapa waktu untuk memperdalam pemikirannya tentang kehidupan dan penciptaan.
Pada malam ke-17 Ramadan tahun 610 Masehi, peristiwa luar biasa terjadi di dalam Gua Hira. Saat sedang beribadah, Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama dari Allah.
Nabi Muhammad saw terkejut ketika Jibril menyuruhnya membaca, sedangkan beliau tidak bisa membaca. Perintah itu diulang hingga tiga kali sebelum akhirnya Malaikat Jibril membacakan lima ayat pertama dari Surah Al-Alaq.
Turunnya wahyu pertama di Gua Hira menjadi awal dari tugas besar Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan ajaran Islam.
Setelah kejadian itu, beliau kembali ke rumah dalam keadaan gemetar dan menceritakan semuanya kepada Khadijah.
Khadijah lalu membawa beliau menemui Waraqah bin Naufal, seorang alim yang memahami kitab-kitab suci terdahulu.
ADVERTISEMENT
Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Nabi adalah malaikat yang sama yang diutus kepada para nabi sebelumnya dan bahwa beliau akan menghadapi banyak ujian dalam menyampaikan risalah ini.
Sejak saat itu, Gua Hira dikenal sebagai tempat bersejarah dalam Islam karena menjadi saksi awal turunnya wahyu.
Nabi Muhammad saw tidak lagi beruzlah di sana setelah menerima tugas sebagai rasul.
Beliau mulai berdakwah secara perlahan kepada orang-orang terdekatnya sebelum akhirnya menyebarkan ajaran Islam secara terbuka.
Lokasi Nabi Muhammad saw berdiam saat malam Nuzulul Quran bukan sekadar tempat untuk menyendiri, tetapi menjadi simbol persiapan spiritual sebelum menerima wahyu.
Gua Hira menjadi awal dari perjalanan dakwah yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. (Suci)
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 3 Periode Turunnya Al-Qur'an dan Sejarahnya