news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
15 Maret 2025 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah. Pexels/Mikhail Nilov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah. Pexels/Mikhail Nilov
ADVERTISEMENT
Banyak yang penasaran, apa makna utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Muhammadiyah dan Dinamika Gerakan Islam, Ahmad Najib Burhani, 2017:154, Khittah Ponorogo 1969 menjadi pedoman penting dalam menjaga identitas dan arah perjuangan Muhammadiyah.
Keputusan ini menegaskan bahwa Muhammadiyah tetap berperan sebagai gerakan dakwah Islam dan sosial tanpa terikat pada politik praktis.

Penjelasan Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah

Ilustrasi Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah. Pexels/RDNE Stock project
Makna utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah terletak pada upayanya untuk menjaga independensi organisasi dari pengaruh politik praktis.
Dikutip dari buku Sejarah Perkembangan Muhammadiyah, Haedar Nashir, 2015:189, dijelaskan bahwa keputusan ini diambil dalam Muktamar Muhammadiyah di Ponorogo sebagai respons terhadap dinamika politik saat itu.
Muhammadiyah ingin tetap fokus pada dakwah Islam serta penguatan pendidikan dan sosial kemasyarakatan tanpa harus terlibat dalam kepentingan partai politik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Khittah Ponorogo 1969 juga mengandung makna penting dalam menjaga keutuhan Muhammadiyah sebagai organisasi yang berlandaskan pada ajaran Islam.
Berdasarkan buku Gerakan Islam Modernis di Indonesia, Deliar Noer, 2003:212, keputusan ini menegaskan bahwa Muhammadiyah harus tetap menjadi gerakan Islam yang berdikari dan tidak menjadi alat kepentingan politik tertentu.
Khittah ini juga menjadi langkah strategis Muhammadiyah dalam memperluas pengaruhnya di masyarakat.
Dengan tidak terikat pada politik praktis, Muhammadiyah dapat menjalankan program-program pendidikan, sosial, dan kesehatan dengan lebih efektif tanpa adanya kepentingan politik yang membebani.

Pengaruh Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah

Ilustrasi Makna Utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah. Pexels/MART PRODUCTION
Apa makna utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah dalam perkembangan organisasi saat ini?
Dikutip dari buku Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan, Syafii Maarif, 2019:231, dijelaskan bahwa prinsip ini masih dipegang teguh.
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah terus berperan dalam pendidikan, kesehatan, dan sosial tanpa terlibat langsung dalam politik praktis, meskipun banyak kadernya yang aktif di berbagai partai politik secara individu.
Makna utama Khittah Ponorogo 1969 bagi Muhammadiyah juga tercermin dalam komitmen organisasi untuk menjaga nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keputusan ini menjadi pedoman dalam menghadapi perubahan zaman, memastikan bahwa Muhammadiyah tetap menjadi gerakan yang konsisten dalam menjalankan dakwah dan amal usaha untuk kepentingan umat.
Dengan tetap berpegang pada Khittah Ponorogo 1969, Muhammadiyah mampu menjaga marwahnya sebagai organisasi Islam modernis yang independen.
Hal ini memungkinkan Muhammadiyah terus berkembang tanpa kehilangan jati dirinya sebagai gerakan Islam yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (Anggie)
ADVERTISEMENT