Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum yang Menjadi Nenek Moyang Suku Papua
8 November 2024 23:43 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa Mesolithikum, terdapat manusia pendukung kebudayaan mesolithikum yang tersebar di beberapa wilayah, termasuk wilayah Indonesia Timur.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia, Putri Fitria, (2023:117), Mesolithikum merupakan periode praaksara yang dicirikan dengan kebudayaan-kebudayaan dari bebatuan berukuran sedang dengan hasil yang lebih maju dibanding paleolitikum.
Pada masa Mesolitikum, manusia masih hidup semi nomaden. Mereka memilih untuk tinggal di goa atau pantai sambil melakukan aktivitas membuat alat-alat dari tulang dan batu kasar.
Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum
Manusia pendukung kebudayaan mesolithikum yang juga merupakan nenek moyang suku bangsa Papua adalah ras Papua-Melanesoid.
Zaman Mesolitikum atau Zaman Batu Madya sendiri adalah periode peralihan antara Zaman Batu Tua (Paleolitik) dan Zaman Batu Muda (Neolitik).
Kehidupan manusia di zaman Mesolithikum memiliki ciri khusus, beberapa di antaranya yaitu:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman Mesolithikum yang disebutkan di atas, ciri-ciri kebudayaan Mesolithikum di Papua tidak jauh berbeda. Masyarakat di sana juga sangat bergantung pada sumber daya alam yang memang melimpah. Berikut penjelasannya:
Itulah penjelasan yang menjawab pertanyaan manusia pendukung kebudayaan Mesolithikum yang juga merupakan nenek moyang suku bangsa Papua adalah? Mengulik sejarah manusia di zaman prasejarah memang cukup menarik karena di setiap masanya memiliki keunikan tersendiri. (Nay)
ADVERTISEMENT