Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Memahami Marshall Plan Lengkap dengan Tujuan dan Dampaknya
1 September 2023 23:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masa Perang Dunia II usai ditandai dengan perang dingin antara Amerika Serikat bersama sekutunya di satu pihak dengan Uni Soviet. Baik Uni Soviet maupun Amerika Serikat saling menaruh curiga satu sama lain.
Dikutip dari www.britannica.com, di bawah ini penjelasan lebih lengkap tentang Marshall Plan.
Marshall Plan Adalah...
Marshall plan adalah suatu program ekonomi berskala besar pada 1947 - 1951 oleh Amerika Serikat. Tujuan untuk mendirikan kembali kekuatan ekonomi negara-negara di Eropa setelah terjadinya perang Dunia II.
Nama Marshall plan sendiri diambil dari inisiatif Menteri Luar Negeri bernama George Marshall. Bantuan yang dibagikan bukan hanya untuk negara Eropa saja, tapi juga negara Asia yang terkena imbas dari perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
Marshall mengusulkan agar negara-negara Eropa merancang program perbaikan ekonomi. Progam ini nantinya akan dibantu oleh Amerika Serikat.
Namun pada saat itu Uni Soviet menolak untuk hadir. Begitu pula dengan Polandia, Hungaria dan Cekoslovakia yang sudah di bawah pengaruh Negara Tirai Besi.
Tujuan Marshall Plan
Pembentukan Marshall Plan ini bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian negara-negara Eropa yang terdampak perang dunia II. Namun, tujuan utamanya yaitu untuk menguatkan pengaruh AS ke negara-negara Blok Barat.
Mengingat pada saat ini Amerika Serikat sedang menghadapi perang dingin. Perang dingin sendiri merupakan sebuah persaingan ideologi Amerika Serikat melawan Uni Soviet dan pengaruh komunismenya.
Dampak dari Marshall Plan
Perlu diketahui bahwa Marshall Plan ini menghadirkan berbagai dampak positif. Antara lain terjadinya peningkatan produk bruto negara-negara penerima bantuan sebanyak 15-25 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam kurun waktu 1948-1952, perekonomian Eropa melonjak dan mencapai level tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan sektor industri juga melonjak hingga 35 persen dan sektor pertanian melampaui hasil produksi di masa sebelum perang dunia II.
Kesimpulannya, Marshall Plan adalah progam ekonomi berskala besar pada 1947-1951 oleh Amerika Serikat . Progam ini juga bertujuan untuk menguatkan pengaruh AS ke negara-negara Blok Barat. (DSI)