Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Memahami Peta Konsep Jatuhnya Hindia Belanda Tahun 1940-1942
15 Oktober 2023 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi konsep jatuhnya hindia belanda, sumber foto: Jan Lundin by pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hcskcpyf5768sdy2srs3bm6y.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah bertempur selama empat hari, tentara Belanda menyerah pada 15 Mei. Kalah dari Jerman, Hindia Belanda harus menghadap kegagalan ketika Jepang melakukan invasinya.
Dikutip dari Buku Duel Para Elang - Pertempuran Udara di Atas karya Nino Oktorino, berikut ini uraian lengkap tentang jatuhnya Hindia Belanda.
Peta Konsep Jatuhnya Hindia Belanda
Peta konsep jatuhnya Hindia Belanda tahun 1940-1942 berkaitan erat dengan perang dunia II. Setelah kalah dari Jerman, Belanda kembali menghadapi serangan dari Jepang.
Pada saat itu, Jepang berhasil menaklukkan Hindia Belanda dan mengambil alih kendali atas wilayah kekuasaan Belanda. Peristiwa ini menerima perhatian dunia internasional karena Hindia Belanda memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya minyak bumi.
ADVERTISEMENT
Mengapa jatuhnya Hindia Belanda berdampak pada perang dunia II? Karena Jepang mendapatkan kekuatan dan sumber daya baru untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Asia.
Jatuhnya Hindia Belanda ini juga mengubah dinamika kekuatan di Asia Tenggara. Sebenarnya, serangan terakhir Belanda terjadi di Jawa Barat pada 6 Maret 1942.
Pada 8 Maret 1942, Jenderal Imamura meminta agar perundingan dilakukan bersama dengan Gubernur Jenderal Tjarda Van Starkenborgh di Kalijati, Subang. Namun, Letnan Jenderal Ter Poorten menyarankan Gubernur Jenderal Tjarda menolak usulan tersebut.
Tentu saja penolakan ini membuat Jenderal Imamura marah dan mengancam akan membumihanguskan Bandung dengan bom. Ini akan terjadi jika pada 8 Maret 1942 para petinggi belum datang ke Kalijati.
ADVERTISEMENT
Tidak ingin ancamannya dianggap sekedar gertakan, Jepang menyiapkan banyak pesawat pengebom di Landasan Udara Kalijati. Situasi yang semakin mengkhawatirkan ini membuat perundingan terjadi.
Hasil dari perundingan tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya Belanda menolak untuk menyerahkan kekuasaannya di Jawa dan seluruh Nusantara. Belanda berdalih bahwa wewenang penuh ada di tangan Ratu Wilhelmina.
Namun akhirnya, pihak Belanda mau menandatangani dokumen kapitulasi atau penyerahan tanpa syarat pemerintahan Hindia Belanda kepada pemerintahan Jepang. Jadi, peta konsep jatuhnya Hindia Belanda berkaitan dengan Perang Dunia II dan desakan dari Jepang. (DSI)