Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Memahami Sistem Pemerintahan Otoriter dan Ciri-cirinya
9 September 2023 21:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam buku Etika Pemerintahan yang ditulis oleh Dr. Drs. Ismail Nurdin, sistem pemerintahan otoriter adalah bentuk pemerintahan dimana kekuasaan dan kontrol sepenuhnya terpusat pada pemimpin atau pihak yang memiliki otoritas tertinggi.
Untuk mengetahui tentang sistem pemerintahan otoriter, simak penjelasan di bawah ini.
Sistem Pemerintahan Otoriter dan Ciri-cirinya
Artikel ini akan membahas ciri-ciri utama dari sistem pemerintahan otoriter di antaranya:
1. Kepemimpinan Tunggal
Ciri yang paling mencolok dari sistem pemerintahan otoriter adalah adanya pemimpin tunggal yang memiliki kontrol mutlak atas keputusan-keputusan strategis.
Dalam sistem ini, pemimpin adalah satu-satunya yang berwenang membuat keputusan penting tanpa meminta masukan dari orang lain.
2. Tidak Ada Partisipasi Publik
Sistem ini jarang mempertimbangkan masukan atau partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan keputusan. Rakyat tidak memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan arah kebijakan negara.
ADVERTISEMENT
3. Kendali terhadap Media dan Informasi
4. Ketidaksetaraan Hak Asasi
Hak asasi manusia sering kali diabaikan dalam sistem pemerintahan otoriter. Individu dan kelompok akan menghadapi pembatasan atas kebebasan berbicara, berkumpul, dan berorganisasi.
5. Penggunaan Kekuatan Represif
Pemerintah otoriter dapat menggunakan aparat keamanan untuk menindas oposisi dan kritik terhadap rezim. Hal ini seringkali melibatkan penangkapan, penyiksaan, atau penganiayaan terhadap individu yang dianggap sebagai ancaman.
6. Kurangnya Akuntabilitas
Pemerintahan otoriter sering tidak tunduk pada mekanisme akuntabilitas yang kuat. Pemimpin tidak harus bertanggung jawab atas tindakan atau kebijakan mereka di hadapan masyarakat atau lembaga independen.
7. Kepemimpinan Jangka Panjang
Dalam sistem ini, pemimpin sering memegang jabatan untuk jangka waktu yang lama atau bahkan seumur hidup. Sistem tersebut seringkali dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perubahan dan reformasi.
ADVERTISEMENT
8. Tidak Adanya Sistem Multi-Partai
Sistem pemerintahan otoriter seringkali hanya mengizinkan satu partai atau kelompok untuk berkuasa. Partai oposisi sering dilarang atau dibatasi, sehingga tidak ada persaingan politik yang sehat.
9. Kontrol Ekonomi
Pemerintahan otoriter juga sering memiliki kendali besar atas sektor ekonomi negara. Jika tidak diawasi secara baik dapat mengarah pada korupsi dan penyalahgunaan sumber daya ekonomi.
Pada kesimpulannya, sistem pemerintahan otoriter adalah sebuah sistem dimana pemimpin memegang kekuasaan penuh dan terpusat. (DAI)