Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Memahami Teori Antonio Gramsci tentang Sosiologi
9 Agustus 2023 20:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam dunia Sosiologi, teori-teori besar sering kali muncul untuk memberikan wawasan mendalam tentang dinamika masyarakat dan interaksi manusia. Teori Antonio Gramsci tentang Sosiologi adalah salah satu teori penting dalam bidang ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui ulasan mengenai teori tersebut, simak penjelasan berikut.
Teori Antonio Gramsci tentang Sosiologi
Antonio Gramsci merupakan seorang sarjana Italia yang dikenal karena kontribusinya dalam memahami struktur kekuasaan dan dinamika budaya.
Selain itu, dikutip dari buku Antonio Gramsci Sang Neo Marxis, Antonio Gramsci juga dikenal sebagai seorang intelektual yang terkemuka dalam lingkungan kelompok kiri.
Gagasan-gagasan Gramsci diungkapkan melalui sejumlah buku, seperti "Prison Notebook", "The Modern Prince and Other Political Writing", "Selection from the Prison Notebooks", dan lainnya.
Teori-teori Gramsci memiliki pengaruh besar dalam mengubah cara pandang terhadap bagaimana masyarakat berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Berikut adalah berbagai teori penting yang dicetuskan Antonio Gramsci:
1. Hegemoni
Konsep hegemoni adalah salah satu konsep sentral dalam teori Gramsci. Hegemoni mengacu pada dominasi budaya, ideologi, dan nilai-nilai oleh kelompok atau kelas tertentu terhadap kelompok atau kelas lain dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kekuasaan tidak hanya dilakukan melalui kontrol fisik atau politik, tetapi juga melalui pengaruh dan kontrol terhadap pemikiran dan norma-norma masyarakat.
2. Civil Society
Gramsci membagi masyarakat menjadi dua bagian, yaitu civil society dan political society. Civil society sendiri adalah ruang di mana interaksi dan aktivitas masyarakat sipil terjadi di luar struktur negara dan politik.
Ini meliputi lembaga-lembaga, seperti keluarga, sekolah, media, gereja, dan organisasi-organisasi sosial. Civil society juga memiliki peran penting dalam membentuk budaya dan pandangan dunia yang berkontribusi pada pembentukan hegemoni.
3. Political Society
Political society merujuk pada struktur negara dan lembaga-lembaga politik formal yang memiliki kekuasaan untuk membuat kebijakan dan mengatur masyarakat. Ini mencakup pemerintahan, lembaga hukum, dan aparat penegak hukum.
4. Counter-Hegemoni
Konsep ini mengacu pada upaya oleh kelompok atau kelas yang tidak memiliki kekuasaan untuk melawan hegemoni yang ada. Counter-hegemoni adalah usaha untuk menggantikan dominasi budaya dan ideologi dengan alternatif yang berbeda.
ADVERTISEMENT
5. War of Position
War of Position adalah strategi perubahan sosial yang bertujuan untuk mencapai perubahan melalui infiltrasi sistem dan institusi yang ada.
Ini melibatkan perubahan bertahap melalui pendidikan, media, dan organisasi masyarakat untuk mengubah pola pikir masyarakat secara perlahan.
6. War of Movement
War of Movement adalah strategi perubahan yang lebih taktis dan melibatkan aksi langsung, seperti konflik sosial atau revolusi. Ini melibatkan perubahan dramatis dan lebih cepat dibandingkan dengan War of Position.
7. Intelektual Organik
Intelektual organik adalah individu yang muncul dari kelas yang lebih rendah atau terpinggirkan dan memiliki peran dalam membentuk pandangan dunia dan ideologi kelompoknya.
Ia membantu dalam merumuskan gagasan alternatif dan memperjuangkan kepentingan kelas yang kurang diwakili dalam masyarakat.
Teori Antonio Gramsci tentang Sosiologi memberikan pandangan yang mendalam tentang kompleksitas interaksi sosial, kekuasaan, dan budaya. Melalui kontribusinya, Gramsci telah memberikan landasan teoretis yang berharga untuk memahami dinamika sosial dan perubahan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT