Konten dari Pengguna

Memahami Teori Pergerakan Benua yang Jarang Orang Ketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 September 2023 22:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori pergerakan benua, sumber foto: Julian Vera Film by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori pergerakan benua, sumber foto: Julian Vera Film by pexels.com
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, teori pergerakan atau pergeseran benua dikemukakan oleh Alfred Lothar Wegener pada tahun 1912. Wegener menyakini bahwa teori pergerakan benua menjelaskan bahwa benua pernah terdiri atas satu bagian dataran besar.
ADVERTISEMENT
Wegener juga berpendapat bahwa dulunya benua yang ada saat ini merupakan suatu superkontinent yang bernama Pangaea. Kemudian benua raksasa tersebut pecah dan menjadi benua yang ada saat ini.
Dikutip dari buku IPA: Kelas X karya Tia Mutiara, Ernawati, Mieke Miarsyah, dan Dewi Luvfiati, di bawah ini terdapat penjelasan lengkap tentang teori pergerakan benua.

Teori Pergerakan Benua

Ilustrasi teori pergerakan benua, sumber foto: Lara Jameson by pexels.com
Salah satu tata cara para ahli menjelaskan tentang keadaan permukaan bumi adalah melalui model maupun teori. Seperti Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan geofisika yang mengemukakan tentang teori pergerakan benua.
Hal ini ia dapat ketika mengamati bahwa pantai Atlantik Amerika Selatan dan Afrika. Apabila kedua pantai tersebut didekatkan satu sama lain, maka akan membentuk suatu puzzle.
ADVERTISEMENT
Benua-benua di bumi pun apabila didekatkan akan pas satu sama lain. Maka dari itu, Wegener mengajukan teori bahwa benua di bumi pada awalnya adalah satu, namun saling terpisah akibat gerakan benua.
Model bumi ini menurut Wegener dikenal dengan teori pergerakan atau pergeseran benua (continental drift theory). Dari teorinya, Wegener juga membuat model suatu benua tunggal yang sangat besar, disebut dengan Pangea.
Menurut Wegener, model ini ada sekitar 300 juga tahun yang lalu. Pangea kemudian pecah dan pecahannya saling memisah menjadi benua-benua seperti yang kita lihat sekarang.
Pada saat itu, banyak ilmuwan yang tidak dapat menerima teori Wegener. Hal ini karena tidak terbayangkan benua yang sedemikian besar dapat bergerak seperti hanyut.
ADVERTISEMENT
Baru beberapa puluh tahun kemudian, sekitar tahun 1960-an, para ahli seismologi menunjukkan bukti yang mendukung teori Wegener. Sehingga dari awal ketemu teori pergeseran bumi ini, tidak banyak ahli yang mau mengakuinya.
Baru diakui setelah para ahli menunjukkan bahwa lempeng litosfer (lapisan batuan di kerak dan mantel bumi) bergerak.
Teori pergerakan benua memang sebelumnya tidak diakui oleh beberapa ahli setelah Wegener mengungkapkan pendapatnya. Baru diakui beberapa tahun setelahnya ketika pendapat tersebut telah dibuktikan oleh banyak ahli. (DSI)