Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Memahami Upaya Preventif untuk Mencegah Terjadinya Pelanggaran Norma
2 Oktober 2023 23:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma perlu dilakukan sebelum terjadinya masalah. Tujuannya sebagai bentuk pencegahan guna menghilangkan kemungkinan terjadinya pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Usaha preventif dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pendidikan di dalam keluarga atau masyarakat (informal) maupun di sekolah (formal).
Artikel ini akan membahas tentang upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma yang bisa dilakukan.
Berbagai Upaya Preventif untuk Mencegah Terjadinya Pelanggaran Norma
Buku Pasti Bisa Sosiologi yang disusun oleh Ganesha Operation mengungkap bahwa upaya preventif cenderung lebih sulit untuk dilakukan karena harus didasarkan pada penelitian mendalam terhadap sebab akibat sebuah pelanggaran norma.
Meski begitu, ada berbagai contoh upaya preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadi pelanggaran norma di masing-masing lingkup sosial. Berikut penjelasannya.
1. Rumah
Keluarga merupakan sebuah kelompok sosial paling utama dan pertama, di mana seorang individu bisa belajar mengenai norma.
ADVERTISEMENT
Orang tua terutama menjadi contoh paling tepat agar anak bisa mempelajari hal dasar tentang baik dan buruk juga benar atau salah.
Di rumah, orang tua bisa mengajarkan pada anak mengenai sikap sopan santun pada orang yang lebih tua, menyayangi pada teman sebaya, juga menghormati orang lain.
Selain itu, orang tua juga bisa menanamkan nilai-nilai agama yang baik dan benar. Melalui langkah tersebut, diharapkan anak dapat menjadi pribadi yang patuh terhadap norma yang ada di masyarakat.
2. Masyarakat
Tindakan preventif di masyarakat juga diperkuat dengan adanya peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Sebagai contoh adalah peraturan lalu lintas yang wajib dipatuhi oleh seluruh warga masyarakat.
Selain itu juga berbagai peraturan yang biasa ditemui saat masyarakat akan memasuki sebuah fasilitas umum, antara lain pusat perbelanjaan dan destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Karakteristik masyarakat di sekitar individu juga akan mempengaruhi kemampuan analisa masalah, penetapan tujuan, dan pertimbangan konsekuensi dari sebuah tindakan.
Misalnya, beberapa anak yang sedang bermain di lapangan akan menunjukkan respon yang berbeda terhadap teman yang terjatuh dari sepeda.
Hal tersebut menunjukkan bagaimana seseorang dipengaruhi benar oleh pendidikan norma di rumah, yang kemudian dilanjutkan oleh penguatan norma di masyarakat.
3. Sekolah
Seorang individu menghabiskan banyak waktu untuk berada di sekolah, belajar dengan guru dan juga bermain dengan teman.
Masa ini menjadi penting karena di sekolah juga selalu dilakukan upaya preventif mencegah pelanggaran norma sejak dini. Anak diajarkan untuk mematuhi peraturan tertulis, seperti tidak terlambat datang ke sekolah dan harus berpakaian bersih rapi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, guru juga akan menjadi sosok krusial di sekolah yang bisa melakukan sosialisasi mengenai norma di masyarakat dan aturan yang menyertainya.
Demikian upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran norma yang bisa dilakukan. (SP)