Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengapa Ada Tradisi di Daerah Papua yang Masyarakatnya Banyak Memiliki Sampan?
28 Februari 2025 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mengapa ada tradisi di daerah Papua yang masyarakatnya banyak memiliki sampan? Tradisi ini muncul sebagai respons terhadap kondisi geografis Papua yang didominasi oleh perairan.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan alam dan menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar.
Mengapa Ada Tradisi di Daerah Papua yang Masyarakatnya Banyak Memiliki Sampan?
Mengapa ada tradisi di daerah Papua yang masyarakatnya banyak memiliki sampan? Dikutip dari jurnal Budaya Maritim di Pesisir Utara Papua oleh Hari Suroto, dkk. (2018).
Hal ini berkaitan erat dengan kondisi geografis Papua yang sebagian besar terdiri dari perairan, seperti sungai, danau, dan laut. Masyarakat pantai Papua sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan yang menggunakan sampan sebagai alat transportasi utama dalam mencari ikan.
Laki-laki umumnya mencari ikan dengan cara memancing, menjala, memasang perangkap, menombak, atau meracun air dengan akar tumbuh-tumbuhan.
Sementara itu, perempuan mencari kepiting, udang, dan kerang di muara sungai atau hutan bakau.
ADVERTISEMENT
Selain itu masyarakat secara keseluruhan, menggunakan sampannya untuk berbagai tujuan, termasuk memancing, pergi ke kebun, mengunjungi tempat-tempat terdekat untuk berdagang, bahkan untuk penaklukan atau berperang.
Sampan juga digunakan dalam melarikan diri dari serangan musuh, serta melakukan pelayaran ke wilayah yang belum diketahui untuk mencari tempat baru.
Keinginan untuk petualangan dan penjelajahan menjadi salah satu alasan utama yang mendorong masyarakat setempat untuk terus bergantung pada perahu sebagai bagian dari kehidupannya.
Tradisi memiliki banyak sampan juga menggambarkan kearifan lokal masyarakat Papua dalam memanfaatkan alam sekitarnya. Sampan bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan.
Dalam tradisi ini, masyarakat menunjukkan bagaimana memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan, tanpa merusak ekosistem sekitar.
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal ini juga tercermin dari cara membuat dan merawat sampan. Sebagian besar sampan dibuat dengan tangan, menggunakan bahan-bahan alami yang ada di sekitar, seperti kayu dan rotan.
Proses pembuatan sampan ini membutuhkan keterampilan khusus yang diwariskan dari generasi ke generasi, dan menunjukkan betapa pentingnya keberadaan sampan dalam kehidupan masyarakat.
Itulah penjelasan mengapa ada tradisi di daerah Papua yang masyarakatnya banyak memiliki sampan, mencerminkan kecerdasan dan adaptasi masyarakat Papua terhadap kondisi alam, sekaligus menjadi bagian penting dari kehidupan budaya yang telah terjaga selama berabad-abad. (shr)