Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal 4 Tokoh Perang Gerilya beserta Profil dan Asal Usulnya
24 Mei 2023 21:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tokoh perang gerilya merupakan pahlawan yang membawa banyak pengaruh besar pada kemerdekaan Indonesia. Maka tak heran jika topik ini kerap menjadi pembahasan hangat mengenai sejarah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku 101 Tips Jualan Ala Perang Gerilya di Internet oleh Jubilee Enterprise, perang gerilya merupakan upaya mengalahkan musuh dengan cara sporadik, murah biaya, serta terkesan tidak berhenti.
Taktik penyerangan perang gerilya dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan cepat. Ketika musuh belum sempat membalas, pasukan akan menghilang dengan cepat.
Tokoh Perang Gerilya beserta Profil dan Asal Usulnya
Di balik keberhasilan perang gerilya, terdapat tokoh penting yang terus berjuang. Beberapa tokoh tersebut yaitu:
1. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman adalah anak dari pasangan Karsid dan Siyem yang lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga. Beliau adalah tokoh yang terkenal dengan perang gerilya. Bahkan, atas perjuangannya, pemerintah menyematkan gelar Bapak TNI padanya.
Ketika Belanda melakukan Agresi Militer II, Jenderal Soedirman bersikeras turun ke medan peperangan walaupun dilarang Presiden Soekarno. Sambil ditandu, Jenderal memimpin perang dengan taktik gerilya.
ADVERTISEMENT
2. Robert Wolter Monginsidi
Robert Wolter Monginsidi lahir di Manado pada tanggal 14 Februari 1925. Beliau adalah salah satu anggota Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS). Pasukan itu menerapkan taktik gerilya untuk membuat Belanda kerepotan.
Wolter sangat berani memimpin serangan ke pos-pos Belanda hingga dijuluki "Harimau dari Malalayang". Wajah Wolter yang kebaratan dan kemahirannya berbahasa Belanda mendukungnya untuk menyamar sebagai tentara Belanda dan memata-matai mereka.
3. A.H. Nasution
Abdul Haris Nasution lahir pada tanggal 3 Desember 1918 di Tanapuli Selatan. Beliau berhasil menyelesaikan studi di Hollandsche Inlandsche Shool pada 1932.
Pahlawan satu ini juga identik dengan taktik perang gerilya. Bahkan, beliau mengeluarkan buku berjudul Pokok-Pokok Gerilya yang sangat terkenal.
Buku tersebut menceritakan pengalaman Nasution ketika memimpin perang gerilya dalam Divisi Siliwangi pada Revolusi Kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Dari situlah Nasution mulai belajar taktik gerilya dan menjelaskan syarat keberhasilan dari gerilya adalah saling percaya dan kekompakan.
4. Ranggong Daeng Romo
Ranggong Daeng Romo lahir pada tahun 1915 dan wafat pada tanggal 27 Februari 1947. Semasa hidupnya, beliau adalah pejuang dalam melawan Belanda di Makassar bersama Robert Wolter Monginsidi.
Ranggong juga merupakan anggota LAPRIS dan terus bergerilya untuk megusir pasukan Belanda. Perjuangan LAPRIS memakan banyak nyawa, termasuk Ranggong yang tewas saat melawan pasukan Belanda.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai tokoh perang gerilya.(LAU)