Mengenal Adipati Karna dalam Kisah Mahabharata

Ilustrasi Mengenal Adipati Karna dalam Kisah Mahabharata. Foto: Unsplash/MIGUEL BAIXAULI

Adipati Karna adalah salah satu karakter dalam kisah legendaris Mahabharata. Meskipun lahir dari garis keturunan bangsawan, nasib membawanya tumbuh sebagai anak seorang kusir yang harus berjuang melawan stigma sosial.

Mengutip Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, Afrilia Puspita Sari, (2021: 14), wayang bukan sekadar sarana hiburan, melainkan juga sebagai media komunikasi, media penyuluhan, dan media pendidikan.

Mengenal Adipati Karna

Ilustrasi Adipati Karna, Foto: Unsplash/Hasan Almasi

Adipati Karna adalah kesatria yang pemberani, sekaligus saudara tiri Pandawa. Sebenarnya, ia adalah anak dari Dewi Kunti dan Dewa Surya, tetapi dibesarkan oleh kusir bernama Adirata, sehingga sering dipandang rendah.

Sejak kecil, Karna bercita-cita menjadi seorang kesatria hebat. Ia belajar ilmu perang dan memanah secara diam-diam karena guru-guru seperti Drona tidak mau mengajarinya akibat status sosialnya.

Dalam sayembara untuk menunjukkan kemampuan, Karna ingin menantang Arjuna, tetapi dihina karena status kastanya.

Saat itulah Duryodhana, pangeran dari Kurawa, muncul dan mengangkat Karna sebagai Raja Anga.

Kesetiaan Karna kepada Duryodhana tidak tergoyahkan, bahkan setelah ia tahu bahwa Pandawa adalah saudara kandungnya sendiri. Ia menolak kembali ke pihak mereka, karena merasa berutang budi dan kehormatan pada Kurawa.

Dalam perang, Karna adalah salah satu pejuang terhebat di pihak Kurawa. Pada pertempuran terakhir melawan Arjuna, Karna hampir menang. Namun, di saat terakhir serangannya meleset dan kondisi berbalik.

Pesan Moral dari Kisah Karna

Ilustrasi Adipati Karna, Foto: Unsplash/Birmingham Museums Trust

Karna menunjukkan bahwa kesetiaan kepada orang yang pernah berjasa, seperti Duryodhana, adalah bagian dari kehormatan diri. Meskipun tahu kebenaran ada di pihak Pandawa, Karna tetap berdiri di sisi orang yang telah mengangkatnya.

Walaupun sering diperlakukan tidak adil, dia tidak menyerah. Dia terus berjuang dengan kepala tegak.

Ini memberi pesan bahwa martabat bukan ditentukan dari bagaimana seseorang dilahirkan, tapi bagaimana orang tersebut memilih untuk hidup.

Adipati Karna adalah contoh nyata bahwa orang dari kasta atau latar belakang apa pun bisa menjadi luar biasa. Dia membuktikan bahwa kehormatan dan kemampuan tidak hanya dimiliki oleh mereka yang berdarah biru.

Demikianlah kisah Adipati Karna yang menggambarkan konflik batin antara kebenaran dan loyalitas, antara takdir dan pilihan pribadi. (Nab)

Baca Juga: 12 Tokoh Wayang dan Wataknya dalam Pewayangan