Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Isi Surat Kabar De Express yang Diterbitkan di Bandung
11 September 2023 23:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Surat Kabar de Express. Sumber foto: Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01ha1we173a7faramtsbxz0sv7.jpg)
ADVERTISEMENT
De Expres merupakan surat kabar yang didirikan oleh Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, serta Tjipto Mangoenkoesoemo. Di mana ketiganya kerap disebut sebagai tiga serangkai. Surat kabar ini pertama kali diterbitkan pada 1 Maret 1912 di Bandung.
ADVERTISEMENT
Isi surat kabar De Expres kerap memuat tentang tulisan dari para tokoh tiga serangkai tersebut. Salah satunya berupa kritik terhadap sistem kolonialisme Belanda di Indonesia.
Untuk lebih mengenal isi surat kabar De Express lainnya, mari simak pembahasannya di sini.
Sejarah Singkat Surat Kabar De Express
Mengutip buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2, Surat kabar De Express diterbitkan pertama kali pada 1 Maret 1912 di Bandung. Surat kabar ini bukan hanya menjadi media informasi, tetapi juga wahana yang memengaruhi arah perjuangan bangsa Indonesia.
Pendiri De Express adalah Douwes Dekker, yang dibantu oleh Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Di mana ketiganya dikenal sebagai Tiga Serangkai.
De Express muncul sebagai respons terhadap kebutuhan akan wadah komunikasi yang menghubungkan para aktivis dan pemikir nasionalis di Hindia Belanda.
ADVERTISEMENT
Berbagai Isi Surat Kabar De Express
Surat Kabar De Expres adalah surat kabar berbahasa Belanda yang tidak hanya membahas masalah politik, tetapi juga memainkan peran dalam menggulirkan wacana kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini adalah berbagai isi dari Surat Kabar De Expres yang diterbitkan di Bandung.
1. Kritik Terhadap Sistem Kolonial Belanda di Indonesia
Salah satu fokus utama De Expres adalah memberikan kritik tajam terhadap sistem kolonial Belanda yang menindas penduduk pribumi.
Surat kabar ini secara terbuka melaporkan dan menggambarkan ketidakadilan serta ketidaksetaraan sosial yang diakibatkan oleh penjajahan Belanda di Indonesia.
2. Memuat Tulisan dari Tiga Serangkai
De Expres sering kali memuat tulisan-tulisan dari Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Tulisan-tulisan ini bukan hanya berisi kritik terhadap pemerintah kolonial, melainkan juga mengusung gagasan nasionalisme, persamaan hak, dan pentingnya persatuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
3. Mengobarkan Semangat Nasionalisme Indonesia
Surat kabar De Expres memainkan peran penting dalam mengobarkan semangat nasionalisme di kalangan penduduk Indonesia.
De Expres mendukung gagasan bahwa Indonesia adalah satu bangsa yang perlu bersatu dan berjuang untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan.
4. Menampilkan Berbagai Bentuk Penindasan Pemerintah Belanda
De Expres melaporkan dan mendokumentasikan berbagai bentuk penindasan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Surat kabar ini juga kerap memuat berita tentang ketidakadilan sosial yang terjadi di Hindia Belanda.
Isi Surat Kabar De Expres telah menjadi salah satu alat utama dalam membangun semangat persatuan dan perubahan sosial di Indonesia .
Surat kabar ini telah berperan dalam menginspirasi banyak tokoh di masa lalu untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia. (AZS)