Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Julukan Kota Lamongan dan Fakta Menarik di Dalamnya
10 Mei 2023 21:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Salah satu julukan Kota Lamongan yang terkenal adalah Kota Soto. Tentunya, sebutan ini tidak asal diberikan, melainkan ada alasan menarik di baliknya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku berjudul Kekehan: Permainan Gasing Daerah Lamongan, Lamongan merupakan salah satu dari 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini mempunyai luas 1.812,8 km2.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu julukan untuk Kota Lamongan adalah Kota Soto. Mengapa kota ini diberi julukan demikian?
Mengenal Julukan Kota Lamongan
Julukan Kota Lamongan sebagai Kota Soto berasal dari kuliner khasnya, yaitu soto. Pasalnya, soto yang berasal dari daerah ini mempunyai cita rasa yang khas dan banyak disukai setiap orang yang mencobanya.
Selain soto, Lamongan juga mempunyai berbagai kuliner khas lainnya, yaitu nasi buronan, pecel lele, asem bandeng, hingga wingko babat. Tentunya, semua kuliner tersebut sering dicari oleh orang yang mengunjungi Kota Lamongan.
ADVERTISEMENT
Fakta Menarik Kota Lamongan
Selain membahas mengenai julukan, rasanya belum lengkap jika membicarakan Lamongan tanpa fakta menariknya. Maka dari itu, berikut ini beberapa fakta menarik dari Kota lamongan:
1. Asal Nama
Nama Lamongan sendiri diambil dari nama seorang tokoh di masa lampau. Ketika itu, ada seorang pemuda dengan nama Hadi. Ia mendapat pangkat sebagai Rangga sehingga sering disebut sebagai Ranggahadi.
Rakyat di daerah tersebut kemudian memberi nama Mbah Lamong kepada Ranggahadi. Kepandaian Ranggahadi dalam membina daerah serta menyebarkan agama Islam, membuatnya dicintai oleh rakyat. Dari sinilah lahir nama Lamongan.
2. Tenggelamnya Kapal
Kapal Van der Wijck pada tanggal 20 November 1936 mengalami tenggelam dan menjadi kisah yang sering dibahas hingga kini. Ternyata, lokasi tenggelamnya kapal tersebut adalah di Lamongan, atau lebih tepatnya di perairan Brondong.
ADVERTISEMENT
Ketika melihat kapal tersebut tenggelam, para warga di sana segera memberi pertolongan sehingga banyak penumpang kapal yang selamat.
Karena pertolongan tersebut, hingga kini di depan kantor pengelola dari Pelabuhan Brondong berdiri monumen Kapal Van der Wijck yang merupakan tanda terima kasih Belanda.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai julukan Kota Lamongan dan fakta menariknya.(LAU)