Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Pengertian Stereotip dan Bentuknya dalam Dinamika Sosial Masyarakat
16 Mei 2023 23:28 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 7 Agustus 2023 7:25 WIB
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Stereotip adalah suatu prasangka yang didasarkan pada anggapan terkait suatu karakteristik dalam dinamika sosial di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sejumlah karakteristik yang dimaksud dapat meliputi ras, suku bangsa, jenis kelamin, keterampilan komunikasi, dan lainnya.
Untuk lebih memahami tentang pengertian stereotip dan bentuknya dalam dinamika sosial masyarakat, mari simak pembahasannya di sini.
Pengertian Stereotip dalam Dinamika Sosial Masyarakat
Pada dasarnya, stereotip adalah sesuatu yang dapat menciptakan pemisahan antar kelompok, ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, kesenjangan sosial, dan pengabaian terhadap hak-hak individu.
Mengutip buku Stereotip dan Prasangka dalam Komunikasi Antarbudaya Muslim Pribumi dan Etnis Cina, stereotip digambarkan sebagai kesan general yang dimiliki individu terhadap seseorang dari golongan tertentu.
Dalam dinamika sosial masyarakat, stereotip merupakan fenomena yang umum terjadi. Stereotip merujuk pada pandangan umum atau persepsi yang diterima secara luas mengenai kelompok sosial tertentu.
ADVERTISEMENT
Stereotip umumnya melibatkan persepsi atau penilaian yang telah distandarisasi tentang suatu kelompok sosial. Hal itu dapat memengaruhi persepsi dan interaksi antar individu, menghambat kesempatan dan mobilitas sosial, serta membatasi pengembangan potensi individu.
Bentuk-Bentuk Stereotip di Masyarakat
Berikut adalah bentuk-bentuk stereotip dalam dinamika sosial masyarakat.
1. Stereotip Rasial dan Etnis
Stereotip rasial dan etnis terjadi ketika kelompok-kelompok tertentu dikaitkan dengan karakteristik atau perilaku tertentu.
Contohnya adalah anggapan bahwa semua orang dari suku tertentu memiliki kepribadian yang sama, atau perilaku tertentu. Stereotip ini dapat menyebabkan diskriminasi, prasangka, atau ketidakadilan.
2. Stereotip Gender
Stereotip gender berkaitan dengan harapan dan keyakinan yang ada terkait peran dan karakteristik gender.
Misalnya stereotip bahwa pria lebih kuat secara fisik sementara wanita lebih emosional atau lebih baik dalam tugas rumah tangga.
ADVERTISEMENT
3. Stereotip Usia
Stereotip usia melibatkan penilaian terhadap individu berdasarkan usia mereka. Misalnya pandangan bahwa orang tua tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi atau pandangan bahwa generasi muda tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan yang cukup.
4. Stereotip Sosial-Ekonomi
Stereotip sosial-ekonomi terkait dengan anggapan tentang individu berdasarkan status sosial-ekonomi mereka.
Hal ini dapat mencakup pandangan bahwa orang kaya bermoral rendah atau pandangan bahwa orang miskin malas atau tidak berusaha.
5. Dampak Stereotip dalam Masyarakat
Stereotip dapat memiliki dampak negatif dalam masyarakat. Mereka dapat menghasilkan prasangka, diskriminasi, atau penindasan terhadap kelompok tertentu.
Demikian ulasan mengenai pengertian stereotip dan bentuknya dalam dinamika sosial masyarakat. (AZS)