Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Sejarah Sistem Barter pada Zaman Neolitikum
9 Juni 2023 15:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zaman Neolitikum atau Era Batu Baru merupakan salah satu periode penting dalam sejarah manusia. Pada masa itu, terdapat suatu sistem tukar barang yang dikenal sebagai barter.
ADVERTISEMENT
Sejarah sistem barter pada zaman Neolitikum inilah yang kemudian menjadi salah satu fondasi dalam sistem perdagangan masyarakat di masa sekarang.
Lantas, bagaimana sejarah sistem barter pada zaman neolitikum tersebut? Mari simak pembahasannya dalam artikel ini.
Sejarah Sistem Barter pada Zaman Neolitikum
Selama zaman Neolitikum, sistem ekonominya dikenal sebagai sistem barter, yang kemudian menjadi fondasi bagi perkembangan perdagangan di masa depan.
Mengutip situs ojk.go.id, barter adalah pertukaran barang atau jasa untuk barang atau jasa lain yang diinginkan.
Dalam sistem barter pada zaman Neolitikum, manusia menukar berbagai macam barang seperti hasil pertanian, alat-alat pertanian, tekstil, kulit binatang, logam, dan kerajinan tangan.
Barang-barang ini memiliki nilai dan fungsi yang berbeda-beda sehingga memungkinkan terjadinya perdagangan yang agak timpang.
ADVERTISEMENT
Sistem barter dilakukan karena konsep uang sebagai alat tukar masih belum ada di zaman Neolitikum.
Sebagai gantinya, nilai barang-barang yang diperdagangkan ditentukan melalui kesepakatan antara kedua pihak yang terlibat dalam barter.
Ini memerlukan saling pengertian dan penilaian subjektif terhadap nilai barang yang ditukar.
Sejarah sistem barter pada zaman Neolitikum berawal dari kebiasaan masyarakat masa itu yang hidup dengan bercocok tanaman, menangkap ikan, hingga membuat kerajinan.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, masyarakat setempat pun mulai mengembangkan sistem tukar-menukar barang yang dikenal sebagai sstem barter.
Barang yang ditukarkan antara lain hasil cocok tanam, tangkapan ikan, kerajinan tangan, garam, dan lain sebagainya.
Tantangan Sistem Barter dan Solusinya
Sistem barter pada zaman Neolitikum tidak sempurna dan memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangan utama adalah ketidakcocokan antara barang yang ingin ditukar.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya, muncul sebuah solusi yang dianggap tepat untuk mengatasi masalah tersebut, yakni menggunakan "uang". Kala itu, alat tukar uang yang dimaksud masih berbentuk kerang, giok, atau batu.
Seiring bertambahnya waktu, "uang" tersebut mulai mengalami perkembangan hingga menjadi alat tukar modern seperti yang dikenal sekarang ini.
Kini, konsep pertukaran barang atau jasa telah menggunakan uang yang dianggap lebih tepat.
Peran Sistem Barter dalam Pembentukan Masyarakat Modern
Sistem barter pada zaman Neolitikum memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang lebih kompleks.
Melalui perdagangan, manusia mulai membentuk jaringan sosial yang lebih luas, membuka peluang pertukaran pengetahuan, kebudayaan, dan teknologi antara berbagai kelompok manusia.
Seiring berjalannya waktu, sistem barter semakin kompleks. Ada kemungkinan bahwa beberapa kelompok masyarakat mengkhususkan diri dalam produksi barang tertentu, sedangkan kelompok tertentu akan fokus pada barang lain.
ADVERTISEMENT
Hal ini memungkinkan adanya spesialisasi dalam perdagangan dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Itulah sejarah sistem barter pada zaman Neolitikum. Sistem barter pada Zaman Neolitikum telah menjadi salah satu titik balik penting dalam sejarah manusia. Di mana hal itu memainkan peran penting dalam pembentukan jaringan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan perkembangan peradaban. (AZS)