Konten dari Pengguna

Mengenal Teori C Wright Mills Sebagai Salah Satu Tokoh Sosiologi

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
4 Agustus 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi  teori C Wright Mills. Sumber foto: pexels/cottonbro studio.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori C Wright Mills. Sumber foto: pexels/cottonbro studio.
ADVERTISEMENT
Teori C Wright Mills merupakan salah satu teori yang membahas tentang konflik Sosiologi. Mills adalah salah seorang tokoh Sosiologi radikal asal Amerika, dirinya memberikan sudut pandang berbeda tentang teori konflik.
ADVERTISEMENT
Teori konflik dalam bidang Sosiologi telah memberikan pandangan yang beragam tentang perselisihan dan ketegangan dalam masyarakat

Teori C Wright Mills

Ilustrasi teori C Wright Mills. Sumber foto: pexels/İsra Nilgün Özkan.
Menurut buku Sosiologi karya Drs. Andreas Soeroso, M.S. teori konflik yang dikemukakan oleh Wright Mills adalah kritik langsung terhadap teori struktural fungsional.
Dalam artikel ini, akan mengulas pandangan C Wright Mills tentang konflik melalui aspek-aspek seperti alienasi, birokrasi, dan kekuasaan kelompok elite.

1. Alienasi dalam Perspektif Birokrasi

Mills menerangkan bahwa ketidakpuasan psikologis yang berakar pada alienasi telah menggantikan kesusahan ekonomi yang dialami oleh para pekerja di masa lampau.
Dia melihat para pekerja dalam birokrasi menjadi takut, apatis dan terbentuk oleh kebudayaan massa.
Sedangkan masyarakat modern cenderung menyembunyikan kekuasaannya dengan cara melakukan manipulasi.
Hal inilah yang membuat mills menyimpulkan bahwa birokrasi identik dengan manipulasi.
ADVERTISEMENT

2. Kekuasaan Kelompok Elite

Dari melihat kondisi masyarakat Amerika pada saat itu, Mills percaya bahwa kekuasaan dikuasai oleh kelompok elite yang mendominasi bidang politik, militer, dan ekonomi.
Ketiga bidang kekuasaan ini saling berkaitan erat untuk menciptakan kelompok elite yang berkuasa di negara tersebut.
Mills berpendapat bahwa kekuasaan tidak hanya didasarkan pada hak milik semata-mata, namun juga pada kepentingan yang sama dari kelompok elite yang mempersatukan mereka dan mempertahankan ekonomi.

3. Konflik dalam Perspektif Sosiologis

Menurut Mills, konflik dalam masyarakat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan sumber daya antarkelompok masyarakat.
Struktur sosial dibentuk melalui konflik antara kelompok masyarakat yang memiliki kepentingan dan sumber daya yang berbeda.
Kondisi pemerintahan yang tidak stabil kadang-kadang dapat menjadi pemicu utama timbulnya konflik dalam masyarakat, terutama ketika terjadi perbedaan kepentingan dalam pembangunan negara.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan, teori C. Wright Mills, ia menyajikan pandangan yang dalam tentang konflik melalui perspektif alienasi dalam birokrasi dan kekuasaan kelompok elite.
Pemahaman ini memberikan wawasan tentang bagaimana konflik memengaruhi dinamika masyarakat dan hubungan sosial di dalamnya.
(DAI)