Konten dari Pengguna

Mengenal Tokoh Agresi Militer Belanda II dan Sejarahnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 Desember 2023 22:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tokoh agresi militer belanda II. Sumber: Pixabay/pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tokoh agresi militer belanda II. Sumber: Pixabay/pexels.com
ADVERTISEMENT
Agresi Militer Belanda II adalah peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh Belanda pasca kemerdekaan pada 19-20 Desember 1948. Adapun salah satu tokoh Agresi Militer Belanda II adalah Jenderal S.H. Spoor.
ADVERTISEMENT
Winata dalam Perjuangan Rakyat Batanghari Menghadapi Agresi Militer Belanda II 1948-1949 menyebutkan bahwa pada Agresi Militer Belanda II, Belanda berhasil menguasai Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia.
Untuk mengetahui informasi penting mengenai tokoh Agresi Militer Belanda II, simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Sejarah Agresi Militer Belanda II

Ilustrasi tokoh agresi militer belanda II. Sumber: Pixabay/pexels.com
Agresi Militer Belanda II berlangsung pada 19-20 Desember 1948 yang bermula di Yogyakarta, kemudian bergerak ke beberapa wilayah lain di Jawa, hingga Sumatera.
Sejarah Agresi Militer Belanda II bermula dari pendaratan pasukan Belanda di Pangkalan Udara Maguwo tanggal 19 Desember 1948. Setelah itu, pasukan Belanda memasuki wilayah Yogyakarta.
Berikutnya, Belanda melumpuhkan Pangkalan Udara Maguwo dan berhasil menguasai Yogyakarta yang kala itu menjadi ibu kota Indonesia. Bahkan, Belanda juga menangkap Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa tokoh, seperti Sutan Sjahrir, Mohammada Roem, Agus Salim, serta AG Pringgodigdo juga ditangkat dan diasingkan ke Sumatera serta Pulau Bangka.
Sebelum proses penangkapan tersebut, Presiden Soekarno mengirimkan surat kepada Menteri Kemakmuran Syafruddin Prawiranegara untuk mendirikan pemerintahan darurat sementara di Bukittinggi.
Pemerintahan darurat ini aktif pada 22 Desember 1948 sampai 13 Juli 1949 dan berpusat di Bukittinggi, Sumateri Barat. Pemerintahan ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi Republik Indonesia serta meneruskan perjuangan kemerdekaan.

Tokoh Agresi Militer Belanda II

Tokoh Agresi Militer Belanda II adalah Letnan Jenderal Simon Hendrik Spoor. Dirinya adalah pemimpin dari Agresi Militer Belanda II. Proses Agresi Militer Belanda II ini mendapatkan kecaman dari berbagai negara, hingga mendapatkan sorotan dari PBB.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, akhirnya dilaksanakan Perjanjian Roem-Royen atas usulan dari PBB pada 13 Juli 1949, sampai akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia.
Demikian sederet informasi berkaitan dengan sejarah Agresi Militer Belanda II. [ENF]