Konten dari Pengguna

Mengenal Tokoh Gerakan Benteng beserta Biografi Singkatnya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
6 September 2023 23:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Tokoh Gerakan Benteng. Sumber: Mark Stebnicki/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Tokoh Gerakan Benteng. Sumber: Mark Stebnicki/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Gerakan Benteng merupakan program perekonomian yang diberlakukan pada masa Kabinet Natsir, yakni mulai September 1950 sampai April 1951. Adapun tokoh Gerakan Benteng adalah Dr. Sumitro Djojohadikusumo.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana biografi dari Dr. Sumitro Djojohadikusumo? Simak dalam pembahasan berikut ini!

Mengenal Gerakan Benteng

Ilustrasi: Tokoh Gerakan Benteng. Sumber: Quang Nguyen Vinh/Pexels.com
Program Gerakan Benteng bertujuan melindungi pengusaha pribumi. Namun, gerakan ini akhirnya dianggap gagal.
Adapun latar belakang munculnya Gerakan Benteng adalah di awal kemerdekaan saat perekonomian Indonesia masih berantakan akibat penjajahan.
Kala itu, Indonesia masih menanggung utang kepada Belanda hasil dari Konferensi Meja Bundar. Hal ini membuat kolonial mewarisi perekonomian yang timpang dan akibatnya rakyat pribumi sulit mencapai kesejahteraan.
Alasan inilah akhirnya yang membuat Dr. Sumitro Djojohadikusumo mencanangkan Gerakan Benteng. Lalu, siapakah Dr. Sumitro Djojohdikusumo?

Biografi Sumitro Djojohdikusumo, Tokoh Gerakan Benteng

Windy A., dkk. dalam buku berjudul 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20 menjelaskan bahwa Sumitro Djojohadikusumo lahir di Kebumen, Jawa Tengah pada 29 Mei 1917.
ADVERTISEMENT
Ayahnya bernama Margono Djojohadikusumo adalah pendiri BNI 1946. A. Pambudi dalam buku berjudul Kalau Prabowo jadi Presiden menjelaskan bahwa Dr. Sumitro Djojohadikusumo juga dikenal sebagai ayah dari Prabowo Subianto.
Setelah lulus dari Hogere Burger School (HBS), Sumitro Djojohadikusumo berangkat ke Belanda pada akhir Mei 1935. Ia sempat dua tahun 'mampir' di Barcelona sebelum ke Rotterdam untuk belajar ekonomi.
Dalam buku berjudul Explore Sejarah Indonesia untuk SMA/MA karya Dr. Sumitro, Dr. Abdurakhman, dan Arif Pradono, dijelaskan bahwa Sumitro Djojohadikusumo merupakan ekonom idealis yang dijuluki Begawan Ekonomi Indonesia.
Ia sudah lima kali menjabat sebagai menteri di masa Orde Lama atau Orde Baru dan anggota 'Lima Ahli Dunia' (Group of Five Top Experts) versi PBB.
ADVERTISEMENT
Sumitro Djojohadikusumo merupakan simbol idealisme ekonom. Ia konsisten mempertahankan sikap yang dianggapnya benar.
Sumitro dimusuhi Soekarno karena mengkritik kebijakan yang tidak benar. Ia juga dikucilkan Soeharto karena dianggap terlalu kritis.
Selain itu, ia pernah terlibat dalam pemberontakan PRRI Permesta dan bertahun-tahun hidup di luar negeri sebagai buronan pemerintah.
Pada 1967, Sumitro Djojohadikusumo pun kembali ke tanah air. Kemudian, pada 1968, ia didaulat menjadi anggota Tim Penasihat Ekonomi Presiden.
Dalam Kabinet Pembangunan I tahun 1968-1973, ia dipercaya menjadi Menteri Perdagangan RI. Adapun dalam Kabinet Pembangunan II (1973-1978), ia menjabat menjadi Menteri Negara Riset RI.
Soemitro Djojohadikusumo meninggal dunia di Rumah Sakit Dharma Nugraha, Rawamangun, Jakarta Timur pada 9 Maret 2001. Ia meninggal pada usia 84 tahun.
ADVERTISEMENT
Demikianlah penjelasan tentang tokoh Gerakan Benteng. Semoga membantu! (Ek)