Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengetahui Dampak Sumpah Palapa dalam Kitab Pararaton
24 Juli 2023 23:05 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumpah Palapa atau yang disebut juga dengan Amukti Palapa adalah sumpah yang diikrarkan oleh seorang mahapatih Kerajaan Majapahit. Sumpah Palapa diucapkan oleh Gajah Mada . Dampak Sumpah Palapa dalam Kitab Pararaton tertulis dengan jelas.
ADVERTISEMENT
Kitab Pararaton sendiri adalah kitab yang bercerita tentang raja-raja, salah satunya menceritakan awal mula pendirian Kerajaan Majapahit hingga keruntuhannya. Agar semakin tahu, simak dalam penjelasan di bawah ini!
Sekilas Tentang Sumpah Palapa
Sigit Widianto, dkk. dalam buku berjudul Wahana IPS Ilmu Pengetahuan Sosial menjelaskan bahwa Sumpah Palapa atau Amukti Palapa erat kaitannya dengan Mahapatih Gajah Mada yang merupakan seorang mahapatih di Kerajaan Majapahit pada masa Prabu Hayam Wuruk.
Para peneliti dari berbagai kalangan memberi arti kata Amukti Palapa, yaitu memakan buah kelapa atau memakan buah palapa. Berdasarkan arti tersebut, wujud buah kelapa sudah jelas. Namun, pengertian buah palapa masih belum jelas. Pasalnya, hingga kini tidak ada yang tahu bentuk dan rasanya.
ADVERTISEMENT
Sumpah Palapa menjadi ikrar Gajah Mada setelah diangkat dan dilantik menjadi Mahapatih Amangkubhumi dengan gelarnya sebagai Mahamantrimukya Mpu Gajah Mada.
Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih Kerajaan Majapahit sebab jasanya sangat besar terhadap kemajuan Kerajaan Majapahit sewaktu pemberontakan yang dipelopori oleh Dharmaputra Ra Kuti tahun 1339 M.
Sumpah Palapa adalah manifestasi program politik dari Gajah Mada kepada Kerajaan Majapahit. Mahapatih Gajah Mada bersumpah tidak akan pernah memakan palapa sebelum nusantara bersatu di bawah Kerajaan Majapahit .
Kemudian, Gajah Mada melaksanakan sumpahnya dengan memperluas wilayah Kerajaan Majapahit dan hampir menguasai seluruh nusantara.
Dampak Sumpah Palapa dalam Kitab Pararaton
Kitab Pararaton hanya menjelaskan dampak negatif dari Sumpah Palapa. Adapun dampak positif berkaitan tentang realisasi Sumpah Palapa yang berhubungan dengan penyatuan nusantara telah dijelaskan dalam Kakawin Negarakertagama.
ADVERTISEMENT
Berbagai dampak negatif dari Sumpah Palapa, yaitu:
1. Terjadinya Perang Bubat
Sumpah Palapa memunculkan ketidakpuasan Gajah Mada kepada Kerajaan Sunda yang belum mau menyatakan bersatu dengan Kerajaan Majapahit.
Hal tersebut membuat Mahapatih Gajah Mada memaksa Kerajaan Sunda supaya tunduk kepada Kerajaan Majapahit meski dengan jalan kekerasan. Akhirnya, muncul perang Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda yang juga disebut dengan Perang Bubat.
2. Kekecewaan Prabu Hayam Wuruk
Sumpah Palapa menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Bubat. Sosok Gajah Mada pun menjadi salah satu tokoh yang disalahkan dalam peristiwa tersebut.
Prabu Hayam Wuruk kecewa dengan keputusan sepihak Gajah Mada yang menyerang Kerajaan Sunda. Gajah Mada selanjutnya diberhentikan menjadi Mahapatih Amangkubhumi dan mengambil istirahat.
3. Kematian Putri Sunda
Setelah kematian Putri Sunda, Prabu Hayam Wuruk akhirnya gagal menikahi wanita yang dicintainya sebab permainan politik dari Gajah Mada. Prabu Hayam Wuruk kemudian menikah dengan putri Paduka Parameswara, yaitu Paduka Sori.
ADVERTISEMENT
Itulah penjelasan sekilas tentang Sumpah Palapa beserta dampak Sumpah Palapa dalam Kitab Pararaton. Semoga bermanfaat! (Ek)