Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengulas Sejarah Suku Asmat yang Menarik untuk Diketahui
22 Juli 2023 23:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Agar semakin tahu tentang sejarah salah satu suku di Provinsi Papua ini, simak penjelasan singkatnya di bawah ini.
Sejarah Suku Asmat
Abdul Muti dalam buku berjudul Suku Asmat menjelaskan bahwa suku Asmat percaya bahwa mereka merupakan keturunan dari dewa yang bernama Fumeripits, yaitu dewa yang datang ke tanah Papua.
Kisahnya, pada suatu hari, Dewa Fumeripits sedang berjalan-jalan memakai perahu dari hulu sungai dan bergerak ke laut. Namun, tiba-tiba dia diserang oleh seekor buaya raksasa.
Maka, terjadilah suatu pertarungan sengit antara keduanya. Pada peperangan tersebut, Dewa Fumeripits akhirnya menang meskipun ia mengalami luka-luka.
Sayangnya, perahu yang ia naiki tersebut tenggelam dan membuat Dewa Fumeripits hanyut, kemudian terdampar di tepi Sungai Asewetsy. Dewa Fumeripits pun ditolong seekor burung flamingo.
ADVERTISEMENT
Setelah Dewa Fumeripits sembuh, ia membuat rumah yang disebut dengan Jew. Bukan hanya itu, Dewa Fumeripits juga membuat dua patung serta sebuah gendang.
Gendang digunakan untuk mengiringi sang dewa dalam melakukan tarian khusus tanpa pernah berhenti. Tarian inilah yang memberikan kekuatan secara magis pada kedua patung yang dibuatnya.
Pada akhirnya, patung itu hidup dan ikut menari. Kedua patung tersebut dianggap dan dipercaya sebagai nenek moyang dari suku Asmat.
Adapun para sejarah mengungkapkan bahwa suku Asmat mempunyai kesamaan dengan suku yang berada di kawasan Selandia Baru serta Papua Nugini. Rumpun mereka sama, yakni dari rumpun bangsa Polinesia.
Agama dan Kepercayaan Suku Asmat
ADVERTISEMENT
Suku Asmat juga menjalankan berbagai upacara keagamaan. Tujuannya untuk berkomunikasi dengan arwah nenek moyang. Misalnya, dengan menghias perisai, membuat patung yang kemudian diukir, hingga membuat topeng.
Pembuatan benda-benda tersebut umumnya diiringi dengan nyanyian, pesta makan, tari-tarian, bahkan peragaan kisah petualangan dari Dewa Fumeripits.
Itulah penjelasan tentang sejarah suku Asmat yang perlu diketahui. Semoga membantu! (Ek)