Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menilik Peta Banten Lengkap dengan Sejarah Singkatnya
7 April 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dulu ibu Banten adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan wilayah provinsi Jawa Barat. Setelah itu terjadi penambahan propinsi karena meningkatnya jumlah penduduk. Sehingga Banten saat ini berdiri sebagai Provinsi Jawa Barat dengan ibu kota Serang.
Profil Peta Banten
Banten memiliki luas wilayah 9.662,92 km persegi dengan kepadatan penduduk 9.953.414 jiwa. Sebagian besar penduduk Banten memeluk agama Islam. Setelah disusul dengan agama-agama lain yang diakui di negara Indonesia. Seperti; agama Protestan, Budha, Katolik, Konghucu, dan Hindu. Secara administrasi wilayah Banten memiliki 4 kabupaten, 4 Kota, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1273 desa.
Dari sisi geografis Banten adalah wilayah yang strategis. Peta Banten tepat berada dilintasan perdagangan nasional dan Internasional. Selain sebagai penghubung atau gerbang utama antara pulau Jawa dengan pulau Sumatra, Banten juga sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia atau biasa disebut ALKI.
ADVERTISEMENT
Sejarah Banten
Ketika membahas tentang peta Banten, rasanya tidak lengkap jika tidak mengulik sejarahnya. Sebagai catatan masa silam, Banten adalah salah satu wilayah kerajaan yang mengukir banyak cerita. Berikut adalah uraian singkatnya.
Kerajaan Banten
Dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam MTS karya H. Fida’ Abdilah dan Yusak Burhanudin, dijelaskan bahwa kerajaan Banten pertama kali didirikan pada tahun 1526.
Faktor utama yang mendasari terciptanya kerajaan Banten adalah ketika kerajaan Demak memperluas pengaruh dan wilayahnya ke daerah pesisir bagian barat pulau Jawa.
Pada masa itu, Banten dijadikan sebagai pusat perdagangan dan kawasan militer. Perkembangan perekonomian kerajaan Banten setiap waktu meningkat pesat.
Selain sebagai jalur lintasan, mata pencaharian utama dari kerajaan Banten adalah berdagang dan berkebun. Semua hasil pertanian, perdagangan, dan perkebunan yang berasal dari wilayah luar Banten yang akan di impor melintasi jalur lautnya.
ADVERTISEMENT
Secara otomatis Jalur perdagangan melalui selat Sunda menjadi ramai. Bahkan sebagai pusat transit. Keramaian inilah yang pada akhirnya membuat wilayah Banten mengalami peningkatan penduduk dari beragam etnis dan suku yang berasal dari luar Banten.
Itulah peta Banten, profil, dan sejarah singkatnya yang bisa digunakan sebagai tambahan pengetahuan.
(DAI)