Misteri Gunung Lawu dan Pantangannya

Ilustrasi Misteri Gunung Lawu dan pantangannya, Pexels/MB Productions

Cerita-cerita yang beredar di khalayak luas membuat banyak orang mulai mencari tahu misteri Gunung Lawu dan pantangannya sebelum melakukan pendakian.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan keamanan, baik dirinya sendiri maupun timnya. Sebab, tersebar informasi bahwa siapapun pendaki yang melanggar pantangan, maka akan mengalami berbagai kejadian mistis.

Dikutip dari situs web pesonakaranganyar.karanganyarkab.go.id, gunung lawu merupakan gunung yang ada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Gunung ini umum dijadikan sebagai tujuan pendakian wisatawan dari berbagai daerah.

Misteri Gunung Lawu dan Pantangannya

Ilustrasi Misteri Gunung Lawu dan pantangannya, Pexels/wee jian

Tidak dapat dipungkiri, mayoritas masyarakat Indonesia mempercayai misteri Gunung Lawu dan pantangannya. Berdasarkan hal itu, orang-orang yang melanggar pantangannya, dipercaya akan mengalami kesialan.

Di antara cerita mistisnya yaitu mengenai keberadaan pasar setan atau pasar gaib yang disebut-sebut menjadi tempat transaksi jual beli layaknya pasar dunia manusia.

Pada waktu-waktu tertentu, pendaki juga mengaku melihat penampakan dan mendengar suara-suara aneh yang masih asing, utamanya di malam hari.

Jika sebelumnya merupakan hal mistis yang berkaitan dengan dunia gaib, kali ini mengenai Air Sendang Drajat yang diyakini memiliki khasiat tertentu.

Karena kemistisannya, Gunung Lawu sering dijadikan sebagai lokasi tirakat untuk ritual yang bertujuan meraih sesuatu. Orang-orang yang melakukan ritual di sana biasanya membawa berbagai sesajen sesuai dengan tujuan ritualnya.

Baik percaya maupun tidak dengan cerita-cerita mistisnya, tetapi setiap pendaki diharapkan tidak melakukan pantangan-pantangan berikut:

Itulah ulasan mengenai misteri Gunung Lawu dan pantangannya. Setiap orang berhak percaya maupun tidak dengan cerita mistis di Gunung Lawu.

Namun, saat mendaki di gunung tersebut, pastikan mematuhi pantangan sekaligus aturan yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola.

Baca juga: Sejarah Gunung Palasari Sumedang, Benarkah Jadi Tempat Suci Warga Sunda?