Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Konten dari Pengguna
Mitos Gunung Lawu yang Wajib Diketahui Para Pendaki agar Lebih Waspada
7 April 2025 21:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mitos Gunung Lawu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah-kisah yang berkembang di kalangan masyarakat dan para pendaki yang pernah menapaki jalurnya.
ADVERTISEMENT
Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini tidak hanya dikenal karena keindahan alam serta keasrian hutannya, tetapi juga karena aura mistis yang begitu kuat melekat padanya.
Banyak pendaki yang percaya bahwa Gunung Lawu bukan sekadar tempat untuk mendaki, melainkan juga kawasan yang sakral dan penuh aturan tak tertulis yang harus dihormati.
Mitos Gunung Lawu
Dikutip dari laman unnes.ac.id, mitos Gunung Lawu telah menjadi bagian penting dari kisah-kisah yang beredar di kalangan pendaki dan masyarakat sekitar.
Gunung yang menjulang di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini dikenal tak hanya karena keindahan alamnya, tapi juga karena aura mistis yang menyelimutinya. Salah satu cerita paling populer adalah tentang keberadaan Pasar Setan.
ADVERTISEMENT
Lokasinya dipercaya berada di jalur menuju puncak Hargo Dalem dan Hargo Dumilah.
Banyak pendaki mengaku pernah mendengar suara-suara seperti orang berdagang, delman melintas, hingga keramaian pasar, meski tak terlihat wujud fisiknya.
Bila terdengar tawaran dari pasar ini, para pendaki dianjurkan mengambil benda sekitar sebagai simbol penerimaan. Inilah salah satu mitos Gunung Lawu yang cukup terkenal.
Mitos Gunung Lawu lainnya berkaitan dengan sosok burung Jalak yang kerap muncul dalam perjalanan. Konon, burung ini merupakan jelmaan Kyai Jalak, pengikut setia Prabu Brawijaya V.
Burung tersebut dipercaya akan muncul dan mengikuti pendaki yang memiliki niat baik dan bersikap sopan. Kemunculannya menjadi isyarat bahwa perjalanan mereka mendapatkan restu dari penjaga gaib.
Keyakinan ini pun masih dipercaya banyak orang hingga kini sebagai bagian dari mitos Gunung Lawu.
ADVERTISEMENT
Mitos Gunung Lawu juga mengajarkan pentingnya menjaga sikap. Pendaki dilarang berkata kasar, meremehkan alam, atau bertindak sembarangan.
Gunung ini dipercaya memiliki roh atau energi yang bisa merespons perlakuan manusia. Banyak cerita tentang pendaki yang hilang atau tersesat karena dianggap tidak sopan. Hal ini menegaskan bahwa menghormati alam adalah bagian dari mitos Gunung Lawu. (DANI)
Baca Juga: Sejarah Lebaran Ketupat dan Perayaannya