Konten dari Pengguna

Sejarah Lebaran Ketupat dan Perayaannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 Maret 2025 19:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah lebaran ketupat. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah lebaran ketupat. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
ADVERTISEMENT
Lebaran Ketupat sangat melekat dengan perayaan Idulfitri di Indonesia. Tradisi ini ternyata memiliki sejarah Lebaran ketupat yang menjadi bagian dari budaya di tanah air.
ADVERTISEMENT
Setelah umat Islam merayakan Idulfitri pada 1 Syawal, ada sebagian masyarakat yang melanjutkan dengan perayaan Lebaran Ketupat. Di beberapa daerah, tradisi ini juga dikenal sebagai Riyoyo Kupat, Bakda Kupat, atau Kupatan.

Sejarah Lebaran Ketupat di Indonesia

Ilustrasi sejarah lebaran ketupat. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Meskipun menggunakan istilah Lebaran, nyatanya sejarah Lebaran Ketupat ini berbeda dengan perayaan Hari Raya Idulitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.
Dikutip dari buku Indonesia Punya Cerita, Yusuf & Toet, (2012: 51), Lebaran Ketupat dilakukan 6 hari setelah perayaan Idulfitri yang berarti masuk pada tanggal 7 Syawal.
Lebaran ini adalah tradisi masyarakat muslim di Indonesia khususnya di Pulau Jawa yang dilaksanakan di bulan Syawal setelah perayaan hari raya Idulfitri.
Lebaran Ketupat sendiri ternyata erat kaitannya dengan sosok salah satu Wali Songo, yaitu Raden Mas Syahid atau lebih dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT
Sunan Kalijaga adalah sosok yang memperkenalkan ketupat sebagai makanan khas Lebaran yang kemudian menjadi simbol perayaan hari raya Idulfitri pada masa kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah.
Selanjutnya, tradisi Lebaran Ketupat juga dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak kerabat.

Filosofi Lebaran Ketupat

Ilustrasi sejarah lebaran ketupat. Foto: Unsplash/Mufid Majnun
Perayaan Lebaran Ketupat tidak jauh dari berbagai nilai filosofi dalam sebuah ketupat, khususnya bagi orang Jawa.
Lebaran ini begitu lekat dengan munculnya sajian ketupat, yang merupakan makanan berbahan dasar beras yang dibungkus janur kuning dengan bentuk segi empat.
Ketupat atau kupat menurut filosofi Jawa memiliki makna ngaku lepat yang artinya mengakui kesalahan. Bagian-bagian dari ketupat dan lauk penampingnya juga mengandung filosofi.
Misalnya, isi ketupat yaitu beras berwarna putih adalah harapan agar kehidupannya dipenuhi dengan kemakmurah, sekaligus mencerminkan bahwa dengan memohon maaf atas segala kesalahan, maka diharapkan jiwa bisa seputih isi ketupat tersebut.
ADVERTISEMENT
Janur kuning yang membungkus ketupat juga merupakan kepanjangan dari sajatine nur, yang melambangkan seluruh manusia berada pada kondisi yang bersih dan suci setelah melaksanakan ibadah puasa.
Demikian sejarah Lebaran Ketupat yang menjadi ciri khas Idulfitri. Lebaran ini memiliki makna yang dalam, yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. (NOV)