Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mitos Gunung Prau yang Diyakini Masyarakat Setempat
15 Maret 2025 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Gunung Prau ang terletak di Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan pendakian yang populer di Indonesia. Namun, di sisi lain juga beredar mitos Gunung Prau yang diyakini oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs repository.uinjkt.ac.id, Gunung Prau menjadi gunung dengan puncak tertinggi yang berada di kawasan Pegunungan Dieng dengan ketinggian mencapai 2.565 mdpl dan membentang di lima kabupaten.
Mitos Gunung Prau
Dibalik segala keindahan alanya, Gunung Prau menyimpan banyak cerita yang diyakini penduduk sekitar maupun pendaki. Berikut adalah beberapa mitos Gunung Prau.
1. Mitos Nama Gunung Prau
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, gunung ini dulunya dikenal dengan nama Gunung Mayyit. Nama tersebut diberikan karena jika dilihat dari kejauhan, bentuknya dianggap mirip dengan mayat yang terbaring dengan posisi tidur.
Namun, seiring banyaknya versi cerita yang beredar, tidak banyak yang mengetahui kebenaran tentang asal usul nama tersebut. Kini, masyarakat menyebutnya Gunung Prau, karena bentuk gunung yang menyerupai perahu terbalik.
ADVERTISEMENT
2. Mitos Tempat Para Dewa
Selain kisah tentang asal usul nama Gunung Prau, gunung ini juga berkaitan dengan peradaban Hindu di Dataran Tinggi Dieng. Banyak yang meyakini bahwa gunung ini dianggap sebagai tempat bersemayamnya para dewa.
Masyarakat setempat percaya bahwa pada waktu-waktu tertentu, terutama saat berlangsungnya ritual adat, seperti upacara pemotongan rambut gimbal, para dewa akan turun dari puncak gunung dan muncul di pemukiman manusia.
3. Mitos Pintu Gaib
Di sepanjang jalur pendakian Gunung Prau, terdapat sebuah mitos yang cukup terkenal di kalangan pendaki, yakni tentang adanya pintu gaib yang terletak di area sabana, yang dikenal dengan nama Oyot Rimpang.
Konon, siapapun yang melewati Oyot Rimpang akan terperangkap di dalamnya dan tidak bisa kembali ke dunia nyata. Mitos ini sering kali menjadi bahan pembicaraan di kalangan para pendaki.
ADVERTISEMENT
4. Mitos Larangan Mendaki Bagi Perempuan Haid
Di beberapa jalur pendakian Gunung Prau, salah satunya jalur pendakian via Dwarawati, petugas basecamp tidak menyarankan pendaki perempuan untuk melewati jalur tersebut saat sedang haid.
Hal ini dikarenakan para ranger atau masyarakat sekitar jalur pendakian tersebut mempercayai bahwa membawa pendaki perempuan yang sedang haid dapat menyebabkan kejadian-kejadian tak terduga, seperti kerasukan, tersesat, atau mengalami kecelakaan
Demikianlah mitos Gunung Prau yang beredar. Mitos ini sering kali diceritakan secara turun-temurun sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat setempat. (Nab)