Konten dari Pengguna

Mitos Kucing Buntut Pendek, Kepercayaan di Balik Ekor Unik

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
25 April 2025 21:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mitos Kucing Buntut Pendek,Foto:Pexels/ Inge Wallumrød
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mitos Kucing Buntut Pendek,Foto:Pexels/ Inge Wallumrød
ADVERTISEMENT
Mitos kucing buntut pendek kerap kali menjadi bahan perbincangan menarik di kalangan pecinta hewan maupun masyarakat umum.
ADVERTISEMENT
Dalam berbagai budaya, kucing dengan buntut pendek dianggap memiliki keistimewaan tertentu mulai dari pembawa keberuntungan hingga pertanda mistis.

Mitos Kucing Buntut Pendek

Ilustrasi Mitos Kucing Buntut Pendek,Foto:Pexels/ FOX ^.ᆽ.^= ∫
Mitos kucing buntut pendek telah lama menjadi bagian dari cerita rakyat yang berkembang di berbagai daerah, khususnya di Indonesia.
Dalam berbagai budaya, kucing dengan buntut pendek dianggap memiliki keistimewaan tertentu mulai dari pembawa keberuntungan hingga pertanda mistis.
Meski secara ilmiah bentuk ekor tersebut bisa dijelaskan lewat genetika, pesona mitos yang menyelimutinya tetap menjadi bagian dari cerita rakyat yang hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Di Indonesia, khususnya di daerah Jawa dan Bali, kucing buntut pendek dipercaya membawa aura magis. Sebagian masyarakat menganggap kucing ini memiliki kemampuan melihat makhluk halus atau menjadi penjaga rumah dari energi negatif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari jurnal Serat Ngalamating Kucing Mitos Kucing dalam Budaya Jawa oleh Mirya A (2017) menurut orang Jawa, kucing yang baik adalah yang berekor bundhel (tumpul) atau berekor pendek.
Ciri ekor semacam ini dianggap membawa keberuntungan dan tidak memiliki pengaruh buruk bagi pemiliknya.
Tak sedikit yang menyimpan kucing seperti ini di rumah sebagai penangkal sial, bahkan dianggap sebagai pertanda baik bila tiba-tiba datang tanpa diundang.
Sementara itu, di Jepang terdapat jenis kucing dengan ekor pendek alami yang dikenal sebagai Japanese Bobtail, dan hewan ini sangat dihormati. Kucing tersebut dipercaya membawa keberuntungan dan rezeki bagi pemiliknya.
Figur kucing dengan satu kaki terangkat, yang dikenal sebagai Maneki Neko, didasarkan pada penampilan kucing ekor pendek ini dan sering ditempatkan di toko atau restoran sebagai simbol kemakmuran.
ADVERTISEMENT
Namun, dari sudut pandang ilmiah buntut pendek pada kucing biasanya disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan secara alami.
Hal ini tidak berbahaya bagi kesehatan kucing dan merupakan variasi fisik yang lumrah, terutama pada populasi kucing di Asia Tenggara.
Dalam dunia sains, fenomena ini lebih sering dikaitkan dengan adaptasi atau evolusi, bukan hal-hal mistis.
Meskipun demikian, kepercayaan yang tumbuh di masyarakat tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya yang menarik. Kucing buntut pendek bukan hanya hewan peliharaan biasa, tapi juga simbol dari cerita-cerita tradisional, kepercayaan, dan harapan.
Mitos kucing buntut pendek bukan sekadar cerita lama yang diwariskan turun-temurun, tetapi juga cerminan bagaimana masyarakat memaknai hubungan antara manusia dan hewan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan yang melekat pada bentuk ekor kucing ini menunjukkan bahwa hal-hal kecil sekalipun bisa memiliki makna besar dalam budaya lokal. (shr)