Mitos Menanam Pohon Dewandaru yang Masih Dipercaya hingga Kini

Ilustrasi Mitos Menanam Pohon Dewandaru. Foto: Pexels/Pixabay

Mitos menanam pohon dewandaru telah menjadi bagian dari cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah di Indonesia.

Pohon ini dikenal memiliki nilai simbolis dan spiritual yang kuat, sehingga banyak orang percaya bahwa menanamnya dapat mendatangkan berkah tertentu. Namun, mitos yang mengelilingi pohon ini juga menimbulkan beragam penafsiran.

Mengutip situs fis.um.ac.id, dewandaru adalah tanaman yang kaya vitamin dan antioksidan. Buahnya baik untuk kesehatan kulit, mata, dan penurun panas. Sementara itu, daunnya digunakan untuk mengatasi diare, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.

Mitos Menanam Pohon Dewandaru

Ilustrasi Mitos Menanam Pohon Dewandaru. Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Mitos menanam pohon Dewandaru masih dipercaya hingga kini oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah seperti Gunung Kawi dan Karimunjawa.

Pohon ini dianggap keramat dan memiliki kekuatan magis yang bisa membawa keberuntungan dan kekayaan bagi orang yang mendapatkan bagian dari pohon tersebut, seperti ranting, buah, atau daun yang jatuh secara alami.

Kepercayaan ini membuat banyak orang rela bertapa berbulan-bulan di bawah pohon Dewandaru sambil menunggu bagian pohon itu jatuh, yang diyakini sebagai jimat pembawa rejeki.

Menurut cerita turun-temurun, pohon Dewandaru yang tumbuh di pesarean Gunung Kawi berasal dari tongkat Kyai Zakaria I atau Eyang Jugo. Pohon ini dikeramatkan dan dikelilingi pagar besi sebagai bentuk penghormatan.

Pohon Dewandaru biasanya berbuah pada bulan Desember. Banyak peziarah berusaha mendapatkan buah atau daun yang jatuh karena dipercaya membawa berkah dan keberuntungan.

Selain sebagai pembawa keberuntungan, pohon Dewandaru juga memiliki mitos lain. Misalnya, di Karimunjawa pohon ini dipercaya sebagai penjaga pulau dari gangguan dan bencana.

Pohon Dewandaru ditanam di Karimunjawa oleh Sunan Nyamplungan, serta dianggap memiliki kekuatan spiritual yang menjaga kelestarian dan keselamatan lingkungan sekitar.

Masyarakat setempat sangat menjaga pohon ini dan melarang keras siapa pun merusak atau membawa bagian pohon keluar dari Karimunjawa, karena diyakini akan mendatangkan musibah bagi pelakunya.

Dewandaru sendiri adalah tanaman tropis yang berasal dari Amerika Selatan, dengan buah yang bisa dimakan dan sering diolah menjadi selai atau jus. Namun, di Indonesia, khususnya di Jawa, pohon ini lebih dikenal karena nilai mistis dan spiritualnya.

Kepercayaan terhadap pohon Dewandaru mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan kepercayaan tradisional yang masih hidup dan dihormati masyarakat hingga saat ini.

Ketika membahas mitos menanam pohon dewandaru, penting juga untuk melihat bagaimana kepercayaan ini membentuk tradisi dan kebudayaan lokal. Di balik mitosnya, pohon dewandaru juga memiliki nilai ekologis dan sejarah yang tak kalah penting. (Fikah)

Baca juga: Mitos Pantai Kukup yang Melegenda hingga Kini