Konten dari Pengguna

Mitos Rumah Menghadap Kiblat dalam Tradisi Jawa dan Kehidupan Modern

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
3 Mei 2025 21:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mitos rumah menghadap kiblat. Foto: Unsplash/ Scott Webb
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mitos rumah menghadap kiblat. Foto: Unsplash/ Scott Webb
ADVERTISEMENT
Mitos rumah menghadap kiblat telah menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat Jawa sejak lama, yang dianggap memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan dan nasib penghuni rumah.
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan tradisional, arah kiblat, yang dikenal sebagai arah tempat beribadah umat Islam, dianggap sebagai simbol spiritual yang kuat.
Beberapa orang meyakini bahwa membangun rumah menghadap kiblat bisa membawa kesialan atau bahkan mempercepat ajal, karena arah tersebut sering dikaitkan dengan simbol kematian dan dunia akhir.

Mitos Rumah Menghadap Kiblat

Lustrasi mitos rumah menghadap kiblat. Foto: Unsplash/ Dillon Kydd
Mitos rumah menghadap kiblat juga mencerminkan filosofi budaya Jawa yang mengutamakan harmoni antara manusia dan alam.
Bagi orang Jawa, rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga ruang spiritual yang harus selaras dengan alam semesta.
Dalam budaya ini, setiap aspek kehidupan, termasuk arah rumah, dipandang sebagai faktor yang memengaruhi nasib dan kesejahteraan penghuni rumah.
Hal ini menjadi alasan mengapa banyak yang memperhatikan arah rumah agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip tradisional.
ADVERTISEMENT
Namun, di era modern, pandangan ini mulai dipertanyakan. Banyak orang yang lebih mengutamakan faktor-faktor praktis, seperti pencahayaan, sirkulasi udara, dan arah angin dalam merancang rumah.
Arah kiblat tidak lagi menjadi prioritas utama, meskipun beberapa keluarga masih mempertahankan kepercayaan tersebut sebagai bagian dari tradisi.
Dikutip dari laman uin-alauddin.ac.id, bagi masyarakat Bugis, mitos rumah menghadap ke barat dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Meskipun demikian, sebagian besar masyarakat saat ini lebih memilih untuk mengutamakan kenyamanan dan efisiensi ruang dalam pembangunan rumah mereka.
Pilihan tersebut seiring dengan perubahan zaman yang menuntut pertimbangan lebih pada aspek fungsional dan gaya hidup modern.
Pada akhirnya, mitos rumah menghadap kiblat tetap menjadi bagian dari warisan budaya yang hidup dalam masyarakat Jawa.
ADVERTISEMENT
Meskipun tantangan modernitas terus berkembang, nilai-nilai tradisional ini tetap dihargai oleh sebagian orang sebagai pengingat akan pentingnya hubungan manusia dengan alam dan spiritualitas.
Tradisi ini memberi warna tersendiri pada cara pandang hidup, serta menunjukkan bahwa budaya lokal tetap memiliki tempat meskipun zaman telah berubah. (Arf)