Mitos Ular Cicak yang Masih Dipercaya hingga Saat Ini

Ilustrasi Mitos Ular Cicak yang Masih Dipercaya hingga Saat Ini, Foto: Unsplash/Jagjeet Singh

Mitos ular cicak telah menjadi bagian dari cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun di berbagai daerah. Cerita ini sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis atau pertanda tertentu yang diyakini membawa pengaruh baik maupun buruk.

Ular cicak merupakan salah satu jenis ular kecil yang cukup sering dijumpai di lingkungan sekitar, terutama di area perumahan atau pekarangan.

Mengutip situs p2k.stekom.ac.id, ular cecak (Lycodon capucinus) atau ular genteng, adalah ular serigala yang sering memangsa cecak di sekitar rumah. Warnanya cokelat kemerahan, sesuai arti nama capucinus.

Mitos Ular Cicak

Ilustrasi Mitos Ular Cicak yang Masih Dipercaya hingga Saat Ini, Foto: Unsplash/Wolfgang Hasselmann

Mitos ular cicak atau yang sering disebut ular genteng masih dipercaya oleh sebagian masyarakat hingga kini, terutama di daerah pemukiman di Indonesia.

Ular cicak dikenal sebagai ular yang sering masuk ke rumah karena memangsa cicak dan hewan kecil lain yang ada di sekitar rumah.

Dalam kepercayaan tradisional, kemunculan ular cicak di dalam rumah sering diartikan sebagai pertanda tertentu, misalnya akan datangnya tamu tak diundang atau perubahan nasib bagi penghuni rumah.

Beberapa orang meyakini bahwa keberadaan ular ini membawa pesan gaib atau peringatan agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, ada pula mitos yang mengaitkan ular cicak dengan energi mistis.

Ular ini dianggap sebagai penjaga rumah dari gangguan roh halus atau bahkan sebagai jelmaan makhluk gaib yang mengawasi pemilik rumah.

Ular cicak tidak berbisa dan cenderung menghindari kontak dengan manusia, masyarakat sering menganggapnya sebagai simbol keberuntungan dan perlindungan.

Ada juga yang percaya bahwa jika ular cicak masuk ke rumah terutama saat malam hari, hal itu bisa menjadi pertanda buruk seperti adanya energi negatif atau gangguan kesehatan bagi penghuni rumah, terutama bagi ibu hamil.

Secara ilmiah, ular cicak (Lycodon capucinus) adalah jenis ular yang tidak berbisa dan berfungsi sebagai predator alami cicak dan serangga kecil, sehingga keberadaannya sebenarnya membantu mengendalikan hama di rumah.

Mitos-mitos yang melekat pada ular cicak tetap hidup karena kuatnya budaya dan kepercayaan masyarakat yang menghubungkan fenomena alam dengan dunia supranatural.

Mitos ini menunjukkan bagaimana manusia memaknai kehadiran hewan dalam kehidupan sehari-hari dengan simbol-simbol yang penuh makna spiritual dan kultural.

Menariknya, mitos ular cicak juga kerap digunakan sebagai bahan cerita dalam budaya populer, dongeng, atau diskusi santai seputar makhluk-makhluk unik yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. (Fikah)

Baca Juga: Mitos Pantai Kukup yang Melegenda hingga Kini