Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Nabi yang Menangis sampai Buta, Kisah Penuh Kesedihan dan Kesabaran
11 Maret 2025 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kisah ini mencerminkan ketabahan, keimanan, serta kasih sayang yang mendalam terhadap keluarganya.
Peristiwa yang dialaminya menjadi pelajaran berharga tentang kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.
Nabi yang Menangis sampai Buta
Dikutip dari menara.baznas.go.id, nabi yang menangis sampai buta adalah Nabi Ya'qub yang mengalami kesedihan mendalam setelah kehilangan putranya, Yusuf.
Nabi Ya'qub adalah putra Nabi Ishaq dan cucu Nabi Ibrahim, yang sejak kecil sudah menunjukkan ketakwaan kepada Allah.
Ia dikenal sebagai sosok yang penuh kasih sayang, terutama kepada putra-putranya. Dalam perjalanannya, Nabi Ya'qub diuji dengan kehilangan Yusuf, yang sangat ia cintai.
Yusuf adalah anak kesayangannya, yang memiliki akhlak mulia dan ketampanan luar biasa. Namun, saudara-saudaranya merasa iri terhadap kasih sayang yang diberikan Nabi Ya'qub kepadanya.
ADVERTISEMENT
Mereka merencanakan sesuatu yang kejam dengan membuang Yusuf ke dalam sumur dan membuat skenario seolah-olah Yusuf telah dimakan oleh serigala.
Mereka kembali kepada ayahnya dengan membawa pakaian Yusuf yang berlumuran darah palsu.
Mendengar kabar ini, Nabi Ya'qub diliputi kesedihan yang mendalam. Ia tidak dapat menerima kenyataan bahwa Yusuf telah tiada.
Setiap hari ia meratap, memohon kepada Allah agar dipertemukan kembali dengan putranya.
Kesedihannya yang terus-menerus membuatnya menangis siang dan malam. Air matanya tak terbendung, hingga akhirnya penglihatannya memudar dan ia menjadi buta.
Dalam Al-Qur'an, kisah ini disebutkan dalam Surah Yusuf ayat 84, yang menggambarkan bagaimana Nabi Ya'qub menangis sampai matanya memutih karena kesedihan.
Namun, di tengah penderitaannya, Nabi Ya'qub tetap berserah diri kepada Allah. Ia tidak pernah berhenti berdoa dan percaya bahwa Yusuf masih hidup.
ADVERTISEMENT
Keyakinannya ini akhirnya terjawab ketika Yusuf, yang telah menjadi seorang pejabat tinggi di Mesir, mengungkapkan identitasnya dan mengirimkan pesan kepada ayahnya.
Saat mendengar kabar bahwa Yusuf masih hidup, Nabi Ya'qub kembali merasa bahagia.
Doanya yang selama ini ia panjatkan akhirnya dikabulkan oleh Allah. Penglihatannya pun kembali pulih ketika ia mencium baju Yusuf yang dikirimkan kepadanya.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa kesabaran dan keyakinan kepada Allah akan membuahkan hasil yang baik.
Kisah Nabi yang menangis sampai buta mengajarkan bahwa kesabaran dalam menghadapi cobaan adalah kunci utama dalam hidup. Nabi Ya'qub tidak pernah kehilangan harapan dan selalu berpegang teguh pada keimanannya.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang yang mengalami kesedihan dan kehilangan, bahwa pertolongan Allah akan selalu datang pada waktu yang tepat. (Suci)
ADVERTISEMENT