Konten dari Pengguna

Nama Tokoh Perlawanan Kesultanan Palembang dan Perjuangannya

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
13 Oktober 2023 19:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tokoh perlawanan kesultanan palembang, sumber foto: Quang Nguyen Vinh by pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tokoh perlawanan kesultanan palembang, sumber foto: Quang Nguyen Vinh by pexels.com
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Inggris di Indonesia pada tahun 1811-1816 mengundang perlawanan rakyat dari berbagai daerah, salah satunya perlawanan Kesultanan Palembang. Tokoh perlawanan Kesultanan Palembang terhadap penjajah adalah Sultan Mahmud Badaruddin II.
ADVERTISEMENT
Sumber daya alam Palembang yang kaya akan timah membuat penjajah tertarik untuk menguasai wilayah Palembang. Hal ini tentu menjadi salah satu pemicu timbulnya perlawanan rakyat Palembang terhadap penjajah.
Dikutip dari Buku Kumpulan Pahlawan Indonesia Terlengkap karya Mirnawati, berikut ini tokoh yang memimpin perlawanan Kesultanan Palembang beserta perjuangannya.

Tokoh Perlawanan Kesultanan Palembang dan Perjuangannya

Ilustrasi tokoh perlawanan kesultanan palembang, sumber foto: SHIMADA MASAKI by pexels.com
Tokoh perlawanan Kesultanan Palembang adalah Sultan Mahmud Badaruddin II. Sultan Mahmud Badaruddin II dilahirkan di Palembang pada tahun 1767.
Setelah ayahnya wafat, Sultan Mahmud Badaruddin II memimpin Kesultanan Palembang Darussalam. Beliau menjadi panglima perang yang sangat disegani lawannya dan terkenal sebagai pemimpin yang tegas.
Sultan Mahmud Badaruddin II tidak mau orang asing ikut campur dalam urusan kerajaan yang dipimpinnya. Belanda yang menyerah tanpa syarat tahun 1811 kepada Inggris membuat Inggris mengambil alih kekuasaan Hindia Belanda (Indonesia).
ADVERTISEMENT
Jenderal Thomas Stamford Raffles (Inggris) memerintahkan agar Sultan Mahmud Badaruddin II menyerahkan kongsi dagang Belanda di Palembang. Namun, Sultan Mahmud Badaruddin II menolaknya yang membuat Raffles sangat marah.
Raffles kemudian mengirimkan pasukan ekspedisi militer ke Palembang pada 20 Maret 1812. Terjadi pertempuran sengit dan menegangkan antara pasukan Inggris dan pasukan Kesultanan Palembang.
Sultan Mahmud Badaruddin II bersama pasukannya menggunakan strategi perang gerilya yang membuat pasukan Inggris berhasil dikalahkan dan mundur. Inggris pun mengakui kedaulatan Kesultanan Palembang.
Pada tahun 1818, Inggris menyerahkan kembali Hindia Belanda kepada Pemerintah Belanda berdasarkan traktat London. Hal ini membuat Belanda kembali datang untuk menjajah dan mengatur pemerintahan Indonesia, termasuk Palembang.
Sultan Mahmud Badaruddin II tetap menolak penjajah, termasuk kekuasaan Pemerintahan Belanda di Palembang. Penolakan tersebut membuat Belanda melakukan penyerangan militer di Palembang.
ADVERTISEMENT
Sultan Mahmud Badaruddin II kembali memenangkan perlawanan dan berhasil membuat Belanda kalah. Kesultanan Palembang yang tidak dapat dikalahkan dengan jalan perang, membuat Belanda kembali mengatur siasat tipu muslihat.
Belanda mengajak Sultan Mahmud Badaruddin II untuk berunding dengan Prabu Anom di atas kapal Belanda. Sultan Mahmud Badaruddin II menerima ajakan tersebut, dengan mudah Belanda dapat menangkap Sultan Mahmud Badaruddin II.
Perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II memang sangat besar dalam mempertahankan Kesultanan dan wilayah Palembang. Ia termasuk tokoh perlawanan Kesultanan Palembang terhadap penjajah Inggris maupun Belanda. (DSI)