Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Oro-Oro Kesongo, Tempat Angker di Blora yang Melegenda
13 April 2025 20:48 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Oro-Oro Kesongo dikenal sebagai sebuah kawasan yang sarat dengan nuansa misteri dan cerita rakyat di kalangan masyarakat Jawa.
ADVERTISEMENT
Terletak di wilayah yang sepi dan terbuka luas, tempat ini kerap dikaitkan dengan berbagai kejadian gaib dan fenomena alam yang sulit dijelaskan secara logika.
Banyak cerita turun-temurun menyebut Oro-Oro Kesongo sebagai lokasi yang tidak bisa diperlakukan sembarangan, karena dipercaya menyimpan energi spiritual yang kuat.
Kisah Oro-Oro Kesongo
Mengutip dari laman dlh.grobogan.go.id, Oro-Oro Kesongo adalah fenomena alam berupa kawah lumpur aktif yang terletak di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kawah ini dikenal sebagai mud volcano atau gunung lumpur, yang secara berkala menyemburkan lumpur dan gas belerang dari dalam tanah.
Namun, di balik fenomena geologis tersebut, Oro-Oro Kesongo menyimpan cerita-cerita legenda yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Salah satu legenda yang paling dikenal adalah kisah Jaka Linglung, putra Prabu Ajisaka yang berwujud ular naga raksasa. Dalam cerita tersebut, Jaka Linglung diperintahkan oleh ayahnya untuk menaklukkan Bajul Putih, seekor siluman buaya yang menebar teror.
Setelah berhasil, Jaka Linglung justru dikutuk untuk bertapa di tengah hutan, yang kini diyakini sebagai lokasi Oro-Oro Kesongo.
Kisah sembilan anak desa yang tertelan oleh Jaka Linglung juga menjadi asal mula nama Kesongo, yang dalam bahasa Jawa berarti sembilan anak.
Selain itu, terdapat pula cerita tentang sembilan pengawal yang gugur di kawasan ini. Menurut cerita, sembilan pengawal tersebut dibunuh secara tragis, dan tempat terbunuhnya mereka kini dikenal sebagai Oro-Oro Kesongo.
Kawasan ini berupa hamparan dataran rendah dengan tanah berlumpur yang sering menyemburkan lumpur disertai gas belerang, menyebabkan banyak burung dan hewan mati karena keracunan.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan masyarakat terhadap kisah-kisah tersebut menjadikan Oro-Oro Kesongo sebagai tempat yang disakralkan dan dianggap memiliki kekuatan gaib.
Itulah penjelasan mengenai sejarah Oro-Oro Kesongo, tempat angker di Blora yang melegenda.
Sampai saat ini, kawasan ini masih menarik perhatian baik dari sisi geologi maupun budaya, serta menjadi bagian dari warisan cerita rakyat yang memperkaya khazanah budaya Indonesia.