Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Perang Dunia 1 dalam Bidang Politik di Indonesia
25 Februari 2024 21:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pengaruh Perang Dunia 1 dalam bidang politik di Indonesia terutama adalah memperkuat perkembangan pergerakan nasional di Indonesia yang kala itu baru bermunculan.
ADVERTISEMENT
Di bawah ini, akan dijelaskan pengaruh Perang Dunia 1 dalam bidang politik di Indonesia berdasarkan buku IPS Terpadu karya Nana Supriatna, dkk.
Pengaruh Perang Dunia 1 dalam Bidang Politik
Perang Dunia 1 berlangsung bersamaan dengan awal tumbuh dan berkembangnya pergerakan nasional di Indonesia. Ketika itu, Belanda khawatir kalau daerah jajahan Indonesia melepaskan diri.
Oleh karena itu, sejak Perang Dunia 1 berakhir, Belanda melakukan langkah politik untuk mencegah peningkatan tuntutan persamaan hak, kemerdekaan, atau penentuan nasib sendiri oleh bangsa Indonesia.
Di lain sisi, kegiatan politik organisasi pergerakan nasional meningkat dengan ditandai dengan pembentukan milisi oleh Budi Utomo dan Sarekat Islam yang bertujuan untuk mempertahankan Hindia Belanda.
Pada 1916, berbagai organisasi pergerakan nasional mengirim delegasi ke Belanda untuk menemui Ratu Wilhelmina. Adapun usulan mereka untuk membangun milisi ditolak, tapi usulan untuk membentuk dewan rakyat disepakati.
ADVERTISEMENT
Pemerintah kolonial saat itu akhirnya membentuk Volksraad pada 1918 yang disusul dengan pemilihan anggota. Abdul Muis dan Abdul Rivai terpilih menjadi anggota.
Sedangkan, anggota seperti Tjipto Mangunkusumo dan H.O.S Tjokroaminoto ditunjuk oleg Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum. Sedangkan, anggota lain adalah para bupati yang kooperatif dengan Belanda.
Berakhirnya Perang Dunia 1, membuat Stirum segera memberi janji-janji pada bangsa Indonesia, seperti janji menberikan kewenangan besar pada Volksraad dalam kehidupan politik dan menyetujui perbaikan kondisi sosial ekonomi Indonesia.
Pengaruh komunis di Indonesia semakin meningkat setelah berakhirnya Perang Dunia 1. Hal ini ditunjukkan dengan bergabungnya pendukung komunis dalam ISDV yang di awal berdiri memiliki anggota hingga 3.000 orang.
Kelompok ISDV bergerak militan dan berusaha melawan pemerintah kolonial secara langsung dengan cara menyusup dalam organisasi pergerakan nasional dengan cara radikal dan non kooperatif.
ADVERTISEMENT
Beberapa tindakan radikal yang dilakukan oleh unsur pergerakan nasional setelah berakhirnya Perang Dunia 1, antara lain:
Cara radikal dan kekerasan menyulitkan pememrintahan kolonial, namun juga mendapat dukungan dari sebagian kaum nasionalis.
Walaupun belum memberikan hasil yang diinginkan, demikian adalah pengaruh Perang Dunia 1 dalam bidang politik di Indonesia. (SP)
ADVERTISEMENT