Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Pengaruh Sosialisasi di Keluarga Membentuk Kepribadian Seseorang
27 November 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengaruh sosialisasi di keluarga membentuk kepribadian seseorang secara alami sejak lahir. Sikap dan perilaku yang ditanamkan di rumah akan membentuk fondasi karakter seseorang hingga dewasa nantinya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Indonesian Journal of Adult and Community Education, Rina Bastian, dkk., (2020: 19), keluarga merupakan media awal dari proses sosialisasi anak. Melalui keluarga, anak mendapatkan pelajaran mengenai kepribadian, tingkah laku, dan reaksi emosionalnya.
Pengaruh Sosialisasi di Keluarga Membentuk Kepribadian Seseorang
Bagaimana sosialisasi di keluarga membentuk kepribadian seseorang? Hal ini menjadi salah satu aspek penting dalam memahami perkembangan individu. Misalnya, anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh kasih sayang cenderung berkepribadian hangat dan percaya diri.
Perkembangan anak akan selalu menjadi pusat perhatian setiap orang tua dalam keluarga. Berikut adalah faktor-faktor sosialisasi keluarga yang membentuk kepribadian.
1. Pola Asuh
Pola asuh dalam keluarga menjadi salah satu faktor utama dalam pembentukan kepribadian. Misalnya, pola asuh otoriter membentuk anak yang cenderung patuh tetapi kurang percaya diri, sedangkan pola asuh permisif dapat membentuk kebiasaan yang impulsif.
ADVERTISEMENT
2. Lingkungan Emosional
Kehangatan dan dukungan emosional di rumah menciptakan rasa aman bagi anggota keluarga. Hal ini akan mendorong perkembangan rasa percaya diri dan kestabilan emosi seseorang. Sebaliknya, keluarga yang terus berkonflik dapat memicu kepribadian yang tertutup.
3. Dinamika Keluarga
Struktur keluarga, seperti jumlah anggota keluarga dan peran dalam keluarga juga mempengaruhi pembentukan kepribadian. Oleh sebab itu, orang tua sebaiknya memberikan perlakuan yang adil agar anak merasa senang ketika bersosialisasi dengan keluarga.
4. Norma Keluarga
Setiap keluarga memiliki norma tertentu, seperti kejujuran, kerja keras, dan disiplin yang diwariskan melalui sosialisasi. Nilai ini akan menjadi dasar pembentukan moral dan etika anak ketika berhadapan dengan masyarakat lain.
5. Kebiasaan Positif
Memberikan contoh kebiasaan baik sejak kecil sangat penting dalam membentuk kepribadian individu. Kebiasaan seperti bangun pagi dan melaksanakan ibadah dengan baik harus diajarkan secara konsisten kepada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Demikianlah pembahasan mengenai pengaruh sosialisasi di keluarga membentuk kepribadian seseorang. Jadi, penting bagi setiap keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan fisik, emosional, dan intelektual anak. (Nabila)
Live Update