Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Masyarakat Majemuk, Ciri-Ciri, dan Contohnya
14 November 2024 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masyarakat majemuk sering dihadapkan pada tantangan untuk menjaga harmoni dan kohesi sosial. Namun, keberagaman juga dapat menjadi kekayaan yang memperkuat jati diri bangsa serta memperkaya budaya bersama.
Mengutip situs lib.atmajaya.ac.id, ciri utama masyarakat majemuk adalah kehidupan masyarakat berkelompok-kelompok yang berdampingan secara fisik, tetapi terpisah-pisah karena perbedaan sosial dan tidak tergabung dalam sebuah unit politik.
Pengertian Masyarakat Majemuk
Secara umum, masyarakat majemuk adalah masyarakat yang plural, yaitu terdiri atas beberapa elemen atau kelompok sosial yang berbeda, tetapi hidup bersama dalam suatu wilayah yang sama.
Perbedaan-perbedaan dapat mencakup berbagai aspek, seperti etnisitas, agama, adat istiadat, dan bahasa.
Dalam masyarakat majemuk, setiap kelompok sosial memiliki identitasnya sendiri, dan keberagaman ini memperkaya kebudayaan serta interaksi sosial di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Ciri-Ciri Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk memiliki beberapa ciri utama yang membedakannya dari masyarakat homogen, di antaranya:
1. Keragaman Budaya dan Agama
Masyarakat majemuk ditandai dengan adanya berbagai budaya dan agama. Setiap kelompok memiliki nilai, norma, dan tradisi yang dipegang teguh oleh anggotanya.
2. Adanya Suku atau Kelompok Etnis yang Berbeda
Biasanya terdapat banyak suku atau kelompok etnis dalam masyarakat majemuk. Setiap suku memiliki bahasa, adat, dan sistem sosial yang berbeda.
3. Heterogenitas Sosial dan Bahasa
Dalam masyarakat majemuk, bahasa yang digunakan beragam, karena setiap kelompok memiliki bahasa daerah atau bahasa ibu masing-masing.
4. Sistem Nilai yang Beragam
Setiap kelompok dalam masyarakat majemuk memiliki sistem nilai yang berbeda. Perbedaan nilai itu terkadang menyebabkan perbedaan pandangan dan persepsi dalam interaksi sosial.
5. Potensi Konflik Sosial yang Lebih Tinggi
Karena perbedaan identitas dan kepentingan, masyarakat majemuk rentan mengalami konflik. Namun, dengan adanya nilai-nilai toleransi dan kesepakatan bersama, masyarakat majemuk bisa hidup harmonis.
ADVERTISEMENT
6. Sistem Sosial yang Terintegrasi Secara Luas
Meskipun terdapat banyak kelompok, masyarakat majemuk umumnya memiliki satu sistem sosial atau aturan bersama yang mengikat seluruh kelompok untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Contoh Masyarakat Majemuk
Keberagaman menciptakan dinamika sosial yang unik, di mana setiap kelompok memiliki identitas dan nilai-nilai budaya yang khas. Beberapa contoh negara yang memiliki masyarakat majemuk, yaitu:
1. Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara dengan masyarakat majemuk terbesar di dunia. Negara ini terdiri atas berbagai suku, agama, adat istiadat, dan bahasa.
Dengan lebih dari 1.300 suku dan ratusan bahasa daerah, Indonesia mewujudkan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.
2. India
India juga merupakan negara yang sangat majemuk, dengan berbagai kelompok etnis, agama (Hindu, Islam, Kristen, Sikh, Buddha), dan bahasa (lebih dari 1.600 dialek).
ADVERTISEMENT
Keragaman ini terwujud dalam kebudayaan, makanan, dan adat istiadat yang berbeda di setiap wilayah.
3. Amerika Serikat
Amerika Serikat dikenal sebagai negara multikultural dengan penduduk yang berasal dari berbagai latar belakang etnis, budaya, dan agama.
Amerika memiliki sejarah imigrasi yang panjang dan menerima pendatang dari seluruh dunia, menciptakan masyarakat yang beragam.
4. Malaysia
Malaysia memiliki masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, terutama Melayu, Cina, dan India, dengan perbedaan dalam budaya, agama, dan bahasa.
Negara ini mengakui keberagaman dan berusaha menjaga harmoni antar etnis melalui kebijakan sosial.
Memahami karakteristik masyarakat majemuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya toleransi dan kebersamaan. (Fikah)