Konten dari Pengguna

Pengertian Monarki Beserta Sejarahnya yang Perlu diketahui

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
30 Juni 2023 22:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Monarki. Sumber: Nicolas Postiglioni/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Monarki. Sumber: Nicolas Postiglioni/Pexels.com
ADVERTISEMENT
Monarki adalah sistem politik yang didasarkan pada kedaulatan yang tidak terbagi atau kekuasaan berada pada satu orang. Sistem monarki termasuk sistem politik di mana otoritas paling tinggi diberikan untuk raja dan penguasaan individu fungsinya sebagai kepala negara.
ADVERTISEMENT
Monarki berjalan berdasarkan kedaulatan atau pemerintahan yang tidak terbagi dari satu orang tersebut. Pemerintahan monarki telah ada sejak orang pertama kali mulai membentuk peradaban. Agar semakin paham, simak dalam penjelasan berikut!

Pengertian Monarki

Ilustrasi: Monarki. Sumber: Carolina Basi/Pexels.com
Dr. Conie Pania Putri, S.H., M.H. dan Evi Purnamawati, S.H., M.H. dalam buku berjudul Pengantar Ilmu Negara menjelaskan bahwa istilah monarki berasal dari bahasa Latin yang disebut naonarchiayang yang artinya peraturan atau penguasaan oleh satu orang.
Artinya, pemerintahan berada di tangan satu orang sebagai pemegang kedaulatan paling tinggi. Sejak zaman Yunani, masyarakat sudah mencoba mencari legitimasi kekuasaan mutlak yang ada di tangan satu orang dan mencari bagaimana hal itu dapat terjadi.
Umumnya, penganut teori organis yang juga menjadi landasan dalam teori-teori hukum alam, teori kekuasaan Tuhan, idealis serta rasionalisme murni mewujudkan suatu konsep pemikiran yang membenarkan kekuasaan raja.
ADVERTISEMENT

Sejarah Pemerintahan Monarki di Dunia

Dalam pemerintahan monarki, seorang raja mempunyai kendali memegang seluruh cabang-cabang kekuasaan yang ada, membuat undang-undang, menjalankan dan menguji pelaksanaan undang-undang, termasuk menjadi pimpinan tentara.
Raja dalam menjalankan kekuasaan itu ada kalanya dia menunjuk pelaksana yang bertanggung jawab langsung terhadap raja. Adapun untuk menguji maupun mengadili pelaksanaan hukum, raja menunjuk instansi khusus yang berada langsung di bawah kendalinya.
Pada masa itu, beberapa masyarakat, contohnya orang Mesir Kuno melihat raja sebagai dewa. Kemudian, pada tahun 1500-an, banyak raja Eropa mengklaim bahwa kekuatan mereka datang dari Tuhan dan gagasan ini dikenal dengan hak Ilahi pada raja.
Selanjutnya, pada tahun 1700-an, banyak masyarakat yang menyadari bahwa raja bukan sebagai penguasa Ilahi, namun sebagai tiran brutal. Sejak saat itu, kekuasaan raja semakin merosot akibat adanya pertumbuhan individualisme dan rasionalisme.
ADVERTISEMENT
Hadirnya rasionalisme Yunani juga memberi landasan pemikiran pemerintahan yang berkembang di dunia Barat menjadi republik. Pemikiran tersebut menghapuskan kerajaan di Sparta karena mereka beranggapan kerajaan merupakan simbol dari perbudakan.
Akhirnya, pada masa Perang Dunia I, banyak monarki di Eropa mulai berakhir, seperti Jerman dan Rusia. Namun, hingga sekarang masih ada negara yang menganut sistem monarki, misalnya, Swedia, Inggris, hingga Belanda.
Itulah penjelasan tentang sejarah monarki yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! (ek)