Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Sosialisasi Primer beserta Contohnya
3 Agustus 2023 20:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sosialisasi primer adalah proses penting dalam kehidupan manusia yang membantu membentuk kepribadian dan perilaku individu dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sosialisasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut mengenai sosialisasi primer beserta contohnya, simak artikel ini.
Pengertian Sosialisasi Primer
Mengutip buku Sosiologi 1: Volume 1, sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang pertama dan utama yang memengaruhi individu sebagai gejala sosial. Sosialisasi ini didapat seseorang terutama saat dirinya masih kecil.
Sosialisasi primer juga dapat diartikan sebagai proses pembelajaran dan pengenalan terhadap norma-norma, nilai-nilai, dan perilaku sosial yang dilakukan oleh individu sejak lahir hingga usia sekitar enam atau tujuh tahun.
Pada tahap ini, anak belajar bagaimana berbicara, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Contoh Sosialisasi Primer
Berikut ini adalah berbagai contoh dari sosialisasi yang bersifat primer:
ADVERTISEMENT
1. Peran Orang Tua dalam Sosialisasi Primer
Orang tua memegang peran utama dalam proses sosialisasi primer. Mereka adalah figur otoritatif yang menjadi teladan dan sumber pengetahuan pertama bagi anak. Anak belajar dari perilaku orang tua maupun norma-norma yang diterapkan di rumah.
Misalnya, jika orang tua mengajarkan nilai kejujuran dan saling menghormati, anak akan belajar bersikap jujur dan menghormati orang lain. Sebaliknya, jika lingkungan rumah penuh dengan perilaku agresif dan kasar, anak mungkin cenderung meniru pola perilaku itu.
2. Peran Keluarga dalam Sosialisasi Primer
Selain orang tua, anggota keluarga lainnya juga berperan penting dalam sosialisasi primer. Anak belajar melalui interaksi dengan saudara kandung, nenek, kakek, bibi, paman, dan anggota keluarga lainnya.
Setiap anggota keluarga membawa pengalaman dan nilai yang berbeda yang berpengaruh pada pola sosialisasi anak. Keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang dapat membantu anak merasa diterima dan dihargai sehingga ia akan lebih percaya diri dan dapat beradaptasi dengan baik dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
3. Interaksi dengan Teman Sebaya
Selain keluarga, interaksi dengan teman sebaya juga berperan penting dalam sosialisasi primer. Anak belajar bagaimana bergaul dan berinteraksi dengan anak-anak lain dalam lingkungannya.
Melalui bermain dan berbicara dengan teman sebaya, anak mengembangkan keterampilan sosial, memahami aturan main dalam berkelompok, dan belajar tentang perbedaan dan kesamaan.
4. Pengaruh Lingkungan Sosial Lainnya
Lingkungan sosial yang lebih luas, seperti sekolah, tempat ibadah, dan komunitas, juga memengaruhi proses sosialisasi primer. Di sekolah, anak akan berinteraksi dengan guru dan teman sekelas serta belajar mengenai aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
Di tempat ibadah, anak dapat mengenal nilai-nilai keagamaan dan norma-norma moral. Sementara, di komunitas, anak belajar tentang budaya dan tradisi yang menjadi bagian dari identitas mereka.
Sosialisasi primer merupakan tahap awal yang krusial dalam membentuk kepribadian dan perilaku seseorang. Karena itu, perhatian dan dukungan yang diberikan pada tahap ini sangat penting dalam membantu anak tumbuh menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT