Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Sosiologi Bersifat Empiris Beserta Ciri-cirinya
12 Mei 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sosiologi memiliki pengertian yang berbeda-beda dari para ahli. Namun secara garis besar, sosiologi adalah ilmu tentang kehidupan bersama dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sosiologi sendiri memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah bersifat empiris. Lalu apa yang dimaksud dengan sosiologi bersifat empiris?
Sosiologi: Pengertian, Tujuan, Manfaat
Dirangkum dari buku Sosiologi miliki Mulat Wigati Abdullah, istilah sosiologi pertama kali dicetuskan oleh August Comte. Menurutnya, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan perubahan sosial .
Tujuan ilmu sosiologi adalah mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat, dan mempelajari berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Selain itu, sosiologi memiliki tujuan khusus yakni memberikan pemahaman pada masyarakat agar memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu ini sangat penting karena memberi manfaat sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri Sosiologi Bersifat Empiris dan Contohnya
Sosiologi mempunyai sejumlah ciri, yakni bersifat kumulatif, non etis, empiris, dan bersifat teoritis. Apa yang dimaksud dengan sosiologi bersifat empiris?
Sosiologi bersifat empiris artinya sikap mendasar sesuai dengan observasi serta akal sehat, dan hasilnya tidak bersifat spekulatif. Ilmu sosiologi bersifat nyata dan didasari oleh fakta yang logis, bukan suatu imajinasi atau khayalan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, empiris berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakulan.
Empiris sendiri berperan penting dalam proses penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan. Empiris memiliki arti sebagai pengalaman yang sesuai dengan akal sehat .
Contoh Sosiologi Bersifat Empiris
Misal, seorang ilmuwan ingin melakukan penelitian atau pengamatan tentang kemacetan di Jakarta. Ia tidak bisa asal bicara, dan harus didasari oleh fakta.
ADVERTISEMENT
Ternyata, ia menemukan fakta bahwa kemacetan di Jakarta disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang lebih sering menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum.
Itulah dia penjelasan sosiologi bersifat empiris. Pada dasarnya, setiap ilmu telah dilandasi dengan fakta yang masuk akal. Termasuk sosiologi. (raf)