Konten dari Pengguna

Pengertian Tajdid dan Latar Belakangnya dalam Islam

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Desember 2024 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pengertian Tajdid, Unsplash/Faqih Abdul
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengertian Tajdid, Unsplash/Faqih Abdul
ADVERTISEMENT
Pengertian tajdid menegaskan pentingnya pembaruan sebagai langkah untuk menjaga relevansi ajaran Islam dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs an-nur.ac.id, gerakan pembaruan ini melibatkan penafsiran ulang terhadap prinsip-prinsip dasar Islam dan memperkenalkan metodologi baru dalam studi agama.

Pengertian Tajdid

Ilustrasi Pengertian Tajdid, Unsplash/Masjid MABA
Dikutip dari situs an-nur.ac.id, tajdid adalah upaya pembaharuan dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam seiring dengan tantangan dan perkembangan zaman yang dihadapi oleh umat Muslim.
Pembaruan bukan berarti perubahan terhadap dasar ajaran agama, melainkan usaha untuk mengadaptasi dan juga menginterpretasikan ajaran-ajaran Islam dalam konteks sosial, politik, dan budaya yang berkembang.
Pembaruan Islam atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah tajdid dapat didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk menafsirkan ulang dan juga mereformasi aspek kehidupan umat Muslim tanpa mengubah inti dari ajaran-ajaran Islam itu sendiri.
Hal tersebut bertujuan agar ajaran Islam tetap relevan dan dapat diterapkan dalam konteks masa kini.
ADVERTISEMENT
Dalam pengertian tajdid, pembaruan ini melibatkan sejumlah elemen, seperti purifikasi ajaran Islam dan adaptasi terhadap zaman.

Latar Belakang Tajdid

Ilustrasi Pengertian Tajdid, Unsplash/Masjid MABA
Dikutip dari situs an-nur.ac.id, latar belakang munculnya tajdid atau gerakan pembaruan dalam Islam dapat dilihat dari berbagai faktor yang mendorong umat Islam untuk melakukan perbaikan.
Beberapa faktor utama yang mendasari pembaruan ini, antara lain:

1. Pengaruh Barat dan Kolonialisme

Salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya pembaruan Islam adalah pengaruh dari penjajahan Barat. Pada awal abad ke-19 dan abad ke-20, umat Islam mengalami ketertinggalan dalam berbagai bidang.
Pada saat yang sama, umat Islam juga terjepit oleh kolonialisme yang semakin menguasai tanah-tanah Islam, seperti yang terjadi di Mesir, India, dan negara-negara Arab.
Kondisi ini memicu banyak pemikir dan intelektual Muslim untuk mencari solusi agar umat Islam dapat bangkit dan kembali maju.
ADVERTISEMENT
Beberapa tokoh reformis seperti Jamaluddin al-Afghani menyerukan agar umat Muslim melakukan pembaruan.

2. Krisis Identitas dan Internal Islam

Seiring dengan adanya tantangan eksternal, umat Islam juga menghadapi krisis internal yang berkaitan dengan tafsir dan implementasi ajaran Islam.
Banyak pihak merasa bahwa berbagai praktik keagamaan yang ada tidak lagi mencerminkan esensi ajaran Islam yang asli.
Para pemikir seperti Rasyid Rida menekankan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an dan hadis sebagai sumber utama hukum, serta menjauhkan diri dari praktik yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Pengertian tajdid menunjukkan bagaimana Islam mendorong pembaruan yang tetap berlandaskan ajaran pokok sehingga agama ini mampu memberikan solusi yang relevan untuk setiap generasi. (Mey)
ADVERTISEMENT