Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penyebab Keruntuhan Kerajaan Banten Islam Tahun 1813
20 April 2024 22:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kerajaan Banten Islam termasuk salah satu Kerajaan Islam di Pulau Jawa yang mengalami perkembangan sangat pesat. Namun kejayaannya tidak berlangsung lama karena langsung tergantikan dengan keruntuhan Kerajaan Banten Islam.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, kerajaan yang terletak di barat Pulau Jawa tidak pernah terlepas dari Sunan Gunung Jati sebagai pendakwah tersohor. Masa kejayaan Kerajaan Banten Islam sendiri berada di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17.
Dikutip dari buku Genealogi Kerajaan Islam di Jawa Menelusuri Jejak Keruntuhan Kerajaan Hindu dan Berdirinya Kerajaan Islam di Jawa karya P. Mardiyono, di bawah ini penyebab dari runtuhnya Kerajaan Banten Islam.
Penyebab Keruntuhan Kerajaan Banten Islam
Kerajaan Banten Islam pernah menjadi pusat perdagangan yang besar dibawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Bahkan Kerajaan Banten bisa menyaingi VOC yang sama-sama berdagang di perairan Maluku, Jawa, dan Sumatera.
Pada waktu itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin memperluas wilayah kekuasaannya, tetapi selalu mendapat hambatan dari VOC. Apalagi VOC yang markasnya di Batavia selalu berusaha merusak rencana Sultan Ageng Tirtayasa.
ADVERTISEMENT
Bahkan VOC memanfaatkan Sultan Haji, putra Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengganti kedudukan Kerajaan Banten Islam. Hal ini karena VOC tidak suka dengan kejayaan Kerajaan Banten, bahkan berusaha untuk menguasai kekuasaan Kerajaan.
Saat sedang berselisih paham dengan sang ayah, VOC justru mengadu domba dan membujuk Sultan Haji agar mau bekerja sama. Sultan Haji kemudian tertarik untuk melakukan perlawanan dengan ayahnya berkat bantuan VOC.
Akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa berhasil disingkirkan pada tahun 1682, kemudian Sultan Haji menggantikan posisi ayahnya. Sejak kepemimpinan Sultan Haji, Kerajaan Banten Islam menjadi berada di bawah kendali VOC.
Kedudukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels di Indonesia juga menjadi pemicu keruntuhan. Waktu itu Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan pusat kerajaan, sayangnya hal tersebut ditolak.
ADVERTISEMENT
Penolakan tersebut tentu membuat Daendels menurunkan pasukannya untuk menyerang Kerajaan Banten Islam. Tidak lama kemudian Kerajaan Banten benar-benar runtuh di tahun 1813.
Sebelum keruntuhan Kerajaan Banten Islam secara klimaks, kerajaan tersebut sudah menjadi bagian wilayah Hindia belanda sejak tahun 1808. Kemudian resmi dihapuskan pada tahun 1813 oleh Kolonial Inggris yang berkuasa pada waktu itu. (DSI)