Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi pada Suatu Pemerintahan

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
7 Maret 2024 23:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi. Sumber: Federico Orlandi/Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi. Sumber: Federico Orlandi/Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sentralisasi dan desentralisasi merupakan sistem pengelolaan dalam pemerintahan pada tingkat nasional maupun daerah. Kedua sistem ini memiliki perbedaan yang signifikan. Lantas, apa perbedaan sentralisasi dan desentralisasi?
ADVERTISEMENT
Agar semakin tahu tentang perbedaan keduanya, simak di sini!

Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi

Ilustrasi: Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi. Sumber: SevenStorm JUHASZIMRUS/Pexels.com
R. Toto Sugiarto dalam buku berjudul Ensiklopedi PKN: Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan bahwa sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang seluruh persoalan diurus secara langsung oleh pemerintah pusat.
Sedangkan, sistem pemerintahan desentralisasi adalah pemerintahan pusat menggunakan batasan tertentu dan mereka tidak berhak untuk mengatur urusan rumah tangga pemerintah daerah.
Dari kedua pengertian tersebut, maka perbedaan sentralisasi dan desentralisasi adalah:

1. Dari Segi Pemegang Kekuasaan dalam Pengambilan Keputusan

Dalam asas sentralisasi, pemerintah pusat mempunyai kewenangan sebagai pemegang kekuasaan dalam pengambilan keputusan secara menyeluruh.
Sementara, dalam asas desentralisasi, pemerintah daerah memiliki hak masing-masing sebagai pemegang kekuasaan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan akan lebih cepat.

2. Dari Segi Perbedaan Ruang Lingkup dalam Penerapannya

Penerapan sentralisasi adalah pada masa sebelum bergulirnya otonomi daerah. Pada masa tersebut, terdapat pemusatan semua wewenang kepada sejumlah kecil pemimpin. Hal ini tentunya membuat ruang lingkup sentralisasi semakin luas.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, penerapan desentralisasi mempunyai ruang lingkup lebih sempit, yakni hanya pada suatu daerah saja. Ruang lingkup yang kecil memudahkan pengembangan pada suatu daerah.

3. Dari Segi Kerumitan Birokrasi

Penerapan sentralisasi membuat semua wewenang pengambilan keputusan ada di tangan penguasa tertinggi.
Jika muncul masalah di daerah tertentu yang membutuhkan solusi dari penguasa pusat, masalah tersebut tidak bisa segera diatasi dan membutuhkan waktu lebih lama dalam penyelesaiannya.
Sedangkan, desentralisasi adalah pengambilan keputusan yang berada di tangan penguasa daerah. Artinya, dalam pengambilan keputusan tidak membutuhkan waktu lama.
Kondisi yang demikian membuat birokrasi semakin mudah dan permasalahan yang terjadi di suatu daerah bisa segera teratasi.

4. Dari Segi Kemajuan Pembangunan Daerah

Penerapan asas sentralisasi artinya kekuasaan sepenuhnya berada di pemerintahan pusat.
ADVERTISEMENT
Biasanya, saat pengambilan keputusan, banyak mengakibatkan kesenjangan pada pembangunan negara. Hal ini terjadi karena pemerintah pusat cenderung memperhatikan satu daerah saja.
Sedangkan, jika menerapkan asas desentralisasi, artinya keputusan berada di tangan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah bisa merencanakan dan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Hal ini akan membawa daerah tersebut semakin maju.
Itulah penjelasan tentang perbedaan sentralisasi dan desentralisasi pada suatu pemerintahan. Semoga membantu! (eK)