Perjuangan Abolisi dalam Mengakhiri Perbudakan Amerika yang Menarik Ditelusuri

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
Konten dari Pengguna
25 Maret 2024 22:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perjuangan Abolisi dalam Mengakhiri Perbudakan Amerika. Sumber: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perjuangan Abolisi dalam Mengakhiri Perbudakan Amerika. Sumber: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perjuangan abolisi dalam mengakhiri perbudakan Amerika dilakukan untuk menghapus perbudakan legal yang sudah ada sejak abad 17.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Penyelesaian Perkara Pidana oleh Bambang Waluyo, abolisi merupakan sebuah istilah dalam hukum yang berarti "akhiri" atau "hentikan" Mengabolisi yaitu mengakhiri atau menghentikan sesuatu.
Lantas, bagaimana perjuangan abolisi dalam mengakhiri perbudakan Amerika?

Perjuangan Abolisi dalam Mengakhiri Perbudakan Amerika

Ilustrasi Perjuangan Abolisi dalam Mengakhiri Perbudakan Amerika. Sumber: Unsplash
Amerika telah melegalkan perbudakan sejak abad 17 dan terjadi selama dua abad lebih. Bahkan, setelah Proklamasi Kemerdekaan Amerika Serikat, beberapa negara bagian masih menerapkan perbudakan.
Seiring berjalannya waktu, lahir gerakan untuk mendukung pernghapusan perbudakan atau abolisionisme. Dari gerakan tersebut perbudakan Amerika akhirnya secara resmi dihapus.
Pada tahun 1830an, berbagai negara bagian Amerika Serikat terus mempertahankan perbudakan. Misalnya, pada wilayah selatan, hak dari budak berkulit hitam justru semakin dibatasi.
Seorang pengacara bernama Abraham Lincoln memulai tugasnya sebagai wakil rakyat pada akhir 1847 melalui kongres. Ketika itu, peserta kongres terdiri dari kubu yang menentang dan mendukung perbudakan.
ADVERTISEMENT
Dalam kongres tersebut, Abraham Lincoln berhadapan dengan Atephen A Douglas, yaitu wakil dari negara selatan yang masih mendukung praktik perbudakan. Sayangnya, Lincoln harus menerima kekalahan karena penduduk utara masih ada yang mendukung perbudakan.
Meski demikian, Lincoln tetap berusaha dengan berbicara di depan masyarakat serta menentang keterangan Douglas yang mengajukan undang-undang mengenai perbudakan. Pada 1856, Pengadilan Tinggi memutuskan bahwa orang kulit hitam tidak dianggap sebagai manusia. Hal tersebut mulai menggugah perhatian masyarakat.
Hingga pada tahun-tahun selanjutnya, masyarakat semakin mendengar suara Lincoln dengan pendukung yang semakin bertambah. Nama Lincoln kemudian diajukan menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 1860 dengan lawan dari partai Demokrat.
Lincoln berhasil memenangkan pemilihan dengan suara mutlak. Namun ia harus dihadapkan pada negara yang sudah terpecah akibat pandangan yang berbeda mengenai perbudakan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat bebagai negara bagian di selatan ingin merdeka. Akibatnya, pecah Perang Saudara yang terjadi sejak 1861 hingga 1865. Pada tahun tersebut, Lincoln mulai membahas Proklamasi Emansipasi.
Lincoln juga memasukkan pasal 13 ke dalam Undang-Undang Dasar Amerika Serikat. Adapun isinya menyangkut kesetaraan hak serta kewajiban untuk seluruh masyarakat Amerika Serikat.
Hingga pada 22 Juni 1865, Perang Saudara resmi berakhir dan praktik perbudakan dihapus dari seluruh Amerika Serikat.
Nah itu dia sekilas pembahasan mengenai perjuangan abolisi dalam mengakhiri perbudakan Amerika.(LAU)