Konten dari Pengguna

Perkembangan Kerajaan Cirebon yang Didirikan pada 1430

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
17 Februari 2024 22:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Kerajaan Cirebon (Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Kerajaan Cirebon (Unsplash)
ADVERTISEMENT
Kerajaan Cirebon, sebuah entitas bersejarah yang memiliki jejak panjang dalam perjalanan sejarah Nusantara, telah menjadi bagian integral dari peradaban Jawa Barat sejak masa lalu.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, perkembangan Kerajaan Cirebon menjadi salah satu kunci dalam memahami kehidupan masyarakat Jawa Barat secara umum.

Mengenal Sejarah Kerajaan Cirebon

ilustrasi Kerajaan Cirebon (Unsplash)
Mengutip situs cirebonkota.go.id, Kerajaan Cirebon, sebuah entitas kekuasaan Islam yang terkenal, berasal dari wilayah Jawa Barat.
Kesultanan Cirebon berdiri pada abad ke-15 dan ke-16 Masehi, dan merupakan sebuah pusat perdagangan yang vital, menghubungkan jalur perdagangan antar pulau.
Terletak di pantai utara Pulau Jawa, di perbatasan antara wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat, Kesultanan Cirebon berfungsi sebagai pelabuhan penting serta titik hubungan antara dua budaya utama, yaitu budaya Jawa dan Sunda.
Hal ini menjadikan Kesultanan Cirebon sebagai tempat pertemuan antara kedua kebudayaan tersebut, yang kemudian membentuk kebudayaan Cirebon yang unik, tidak terpengaruh secara dominan oleh budaya Jawa maupun budaya Sunda.
ADVERTISEMENT

Berbagai Perkembangan Kerajaan Cirebon

Berikut ini adalah berbagai perkembangan penting dari lahirnya Kerajaan Cirebon:

1. Berawal dari Sebuah Dukuh

Awalnya Cirebon adalah sebuah dukuh kecil bernama Caruban yang didirikan oleh Ki Ageng Tapa, karena posisinya yang strategis kemudian dukuh ini menjadi sebuah perkampungan yang ramai

2. Menjadi Perkampungan Bahari

Terletak di sekitar pesisir utara Pulau Jawa, banyak penduduk di daerah ini memilih profesi sebagai nelayan.
Asal-usul nama "Cirebon" diduga berasal dari penggabungan kata "Cai" yang merujuk kepada air, dan "Rebon" yang merujuk kepada udang kecil.

3. Pendirian Kerajaan

Pertumbuhan wilayah Cirebon menarik minat Pangeran Cakra Buana untuk menetap di sana.
Karena keturunan dari Prabu Siliwangi, yang dahulu memimpin Kerajaan Padjajaran, Pangeran Cakra Buana memiliki kekuatan untuk mendirikan pemerintahan independen di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT

4. Raja Pertama

Dengan munculnya pemerintahan mandiri pada tahun 1430, Pangeran Cakra Buana dianggap sebagai Raja Pertama di Kerajaan Cirebon, dan ia diberi gelar resmi sebagai Haji Abdulah Iman.

5. Munculnya Istilah Nagari Cerbon

Daerah yang sebelumnya hanya sebuah perkampungan kemudian mengalami perkembangan menjadi kota yang sibuk. Di bawah pimpinan Syarif Hidayatullah, Caruban kemudian terkenal sebagai Nagari Cerbon.

6. Perpecahan Kerajaan

Selama masa kekuasaan kolonial Belanda, terjadi intrik politik yang mengakibatkan konflik internal.
Pada tahun 1677, konflik ini menyebabkan terbentuknya tiga sultan di Kerajaan Cirebon, yang dikenal sebagai Sultan Sepuh, Sultan Anom, dan Sultan Cirebon.
Kehadiran mereka mencerminkan adanya tiga keraton utama di kota tersebut, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan.
Meskipun demikian, ada satu keraton tambahan di luar tiga kesultanan utama tersebut, yang sering kali dilupakan, yaitu Keraton Gebang.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Kerajaan Cirebon dari sebuah dukuh kecil menjadi pusat pemerintahan yang berdaulat menandai perjalanan panjang sejarah wilayah Jawa Barat.
Dengan beragam dinamika politik dan budaya, Kerajaan Cirebon tetap menjadi bagian penting dari warisan sejarah Indonesia. (AZ)