Konten dari Pengguna

Perwujudan Pembagian Sosial yang Termasuk Diferensiasi Sosial

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
28 Oktober 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial. Foto: Pexels.com/Ömer Derinyar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial. Foto: Pexels.com/Ömer Derinyar
ADVERTISEMENT
Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan faktor-faktor tertentu.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini tampak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang menunjukkan heterogenitas sosial yang kompleks.
Diferensiasi sosial adalah pembagian horizontal yang terjadi di masyarakat tanpa melibatkan hierarki, sehingga menunjukkan beragam identitas tanpa membedakan status atau kelas.

Perwujudan Pembagian Sosial yang Termasuk Diferensiasi Sosial

Ilustrasi Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial. Foto: Pexels.com/Gary Barnes
Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial adalah perbedaan yang mencakup banyak aspek.
Dikutip dari Modul Sosiologi di situs Kemendikbudristek, secara umum, diferensiasi sosial meliputi pembedaan masyarakat berdasarkan budaya, agama, ras, usia, profesi, suku bangsa, etnis, jenis kelamin, status, dan tingkat kekayaan.
Masing-masing faktor ini menggambarkan keberagaman masyarakat tanpa adanya penilaian atau hierarki.
Misalnya, pembedaan agama memungkinkan setiap individu untuk mempraktikkan keyakinannya masing-masing tanpa mengurangi hak mereka dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang pluralis, di mana setiap perbedaan dihargai secara sejajar. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Faktor Budaya

Budaya adalah salah satu bentuk diferensiasi sosial yang menonjol dalam masyarakat multikultural.
Kebudayaan yang berbeda mencakup adat istiadat, bahasa, seni, dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok.
Dalam hal ini, masyarakat dibedakan bukan berdasarkan status tetapi pada aspek kebudayaan yang dipegang oleh masing-masing kelompok.
Contohnya, masyarakat di Indonesia memiliki keberagaman budaya seperti budaya Jawa, Bali, Sunda, dan lain-lain. Berbagai kebudayaan ini menunjukkan diferensiasi sosial yang sejajar dan saling melengkapi di antara kelompok-kelompok tersebut.

2. Faktor Ras dan Etnis

Selain budaya, ras dan etnis juga menjadi bagian dari perwujudan diferensiasi sosial.
Diferensiasi berdasarkan ras dan etnis membedakan masyarakat berdasarkan karakteristik biologis atau keturunan, yang umumnya terjadi tanpa mempengaruhi peran sosial.
ADVERTISEMENT
Ras mengacu pada ciri fisik seperti warna kulit atau struktur wajah, sementara etnis lebih terkait dengan identitas budaya dan asal-usul.
Misalnya, dalam masyarakat global, kita bisa melihat perbedaan antara ras Kaukasoid, Negroid, dan Mongoloid sebagai bentuk diferensiasi yang mencerminkan keberagaman tanpa memandang hierarki.

3. Diferensiasi Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Diferensiasi sosial juga tercermin dari pembedaan usia dan jenis kelamin. Kelompok usia sering kali mempengaruhi peran sosial individu dalam masyarakat.
Misalnya, kaum muda cenderung lebih adaptif terhadap teknologi, sedangkan kelompok usia yang lebih tua dianggap memiliki pengalaman hidup yang lebih luas.
Sementara itu, perbedaan jenis kelamin menunjukkan pembagian peran yang setara, misalnya dalam hal pekerjaan, hak, dan kewajiban, tanpa memandang kelebihan atau kekurangan.

4. Diferensiasi Berdasarkan Profesi dan Status Ekonomi

Profesi dan status ekonomi juga menjadi faktor utama dalam diferensiasi sosial. Beragam profesi mencerminkan spesialisasi peran dalam masyarakat yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan kolektif.
ADVERTISEMENT
Setiap profesi memiliki tanggung jawab dan peran yang unik dalam menjaga keberlangsungan sosial.
Status ekonomi turut mencerminkan diferensiasi tanpa memandang tinggi-rendahnya kedudukan, tetapi berdasarkan tingkat penghasilan dan peran mereka dalam ekonomi.
Hal ini bisa dilihat pada masyarakat di kota besar yang memiliki kelas pekerja dan pengusaha dengan peran masing-masing.
Perwujudan pembagian sosial yang termasuk diferensiasi sosial mencerminkan kemajemukan yang sejajar dan saling melengkapi dalam masyarakat.
Dalam diferensiasi ini, tidak ada pengelompokan yang didasarkan pada status atau kekuasaan, melainkan penghargaan atas perbedaan sebagai bagian dari identitas sosial. (Shofia)