Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pokok Pemikiran Ir. Soekarno dalam Sidang BPUPKI yang Membentuk Dasar Negara
6 September 2024 12:27 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pokok-pokok pemikiran apa saja yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI adalah tema utama yang penting untuk dipahami dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sidang BPUPKI, yang berlangsung pada 28 Mei hingga 1 Juni 1945, merupakan momen krusial di mana Soekarno, sebagai salah satu pemimpin utama, memaparkan visi dan ide-idenya untuk masa depan negara Indonesia.
Ide-ide ini tidak hanya membentuk dasar negara, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip yang akan membimbing Indonesia menuju kemerdekaan dan pembangunan.
Pokok-Pokok Pemikiran Apa Saja yang Disampaikan oleh Soekarno dalam Sidang BPUPKI?
Pokok-pokok pemikiran apa saja yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI? Simak jawabannya berikut ini.
Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi, Kabul Budiyono, (2009: 6-7), dalam sidang BPUPKI, Soekarno mengemukakan lima ide utama yang sangat berpengaruh terhadap dasar-dasar negara Indonesia.
Berikut lima ide utama yang dikemukan Soekarno tersebut.
ADVERTISEMENT
1. Kebangsaan Indonesia
Dalam pandangan Soekarno, kebangsaan Indonesia adalah fondasi penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Hal ini menekankan perlunya persatuan dan identitas nasional yang kuat agar bangsa Indonesia bisa bersatu dalam perjuangan melawan kolonialisme dan mewujudkan kemerdekaan.
Soekarno percaya bahwa identitas kebangsaan yang kokoh adalah kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
Dalam pandangannya, Soekarno menegaskan pentingnya hubungan baik dengan negara lain dan perlunya menghormati hak-hak asasi manusia.
Ide ini menekankan bahwa Indonesia tidak hanya akan fokus pada kepentingan nasionalnya tetapi juga berperan serta dalam komunitas internasional.
3. Mufakat dan Demokratis
Soekarno mengusulkan agar pemerintahan baru Indonesia didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Karena melalui prinsip tersebut, Soekarna percaya bahwa demokrasi harus berlandaskan pada musyawarah yang melibatkan semua pihak untuk mencapai keputusan yang adil dan inklusif.
ADVERTISEMENT
Hal ini berarti bahwa keputusan penting harus diambil secara bersama dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, bukan hanya melalui pemimpin tunggal.
4. Kesejahteraan Rakyat
Soekarno memandang pentingnya kesejahteraan sosial dalam pembangunan negara.
Keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara kesejahteraan baru yang mampu memberikan kesejahteraan kepada seluruh rakyatnya merupakan salah satu prinsip utama.
Distribusi kekayaan dan peluang yang merata untuk semua lapisan masyarakat dianggap sebagai kunci untuk mencapai kesejahteraan sosial yang berkelanjutan..
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
Soekarno menyarankan agar negara Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai agama dan budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ini menunjukkan pentingnya peran agama dan budaya dalam membentuk karakter bangsa.
Kebebasan beragama juga dianggap penting, dengan harapan bahwa keberagaman keyakinan dapat hidup berdampingan dalam negara yang menghargai kebebasan beragama.
ADVERTISEMENT
Ide-ide pokok yang diutarakan oleh Soekarno dalam sidang BPUPKI ini merupakan fondasi bagi pembentukan negara Indonesia yang berdaulat dan berkeadilan.
Pemikiran tersebut tidak hanya menjadi pedoman dalam pembentukan dasar negara tetapi juga mencerminkan visi besar Soekarno tentang masa depan bangsa Indonesia.