Konten dari Pengguna

Proses Pencarian Sumber Sejarah dalam Heuristik

Sejarah dan Sosial
Artikel yang membahas seputar sejarah hingga topik sosial lainnya.
16 Oktober 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mengetahui proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik sangat penting bagi para peneliti sejarah untuk memahami masa lalu secara akurat.
ADVERTISEMENT
Proses ini membutuhkan ketelitian dalam menemukan dan mengevaluasi sumber-sumber yang relevan. Langkah yang benar akan membantu menghasilkan pengetahuan yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.

Proses Pencarian Sumber Sejarah dalam Heuristik

Ilustrasi proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik. Foto: Pexels.com/cottonbro studio
Bagaimana proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik? Proses ini dimulai dengan langkah-langkah penting untuk menemukan sumber yang relevan.
Dikutip dari lsppada.kemdikbud.go.id, peneliti sejarah akan mengidentifikasi berbagai jenis dokumen atau bukti yang mendukung penelitian, seperti arsip tertulis, catatan lisan, artefak, hingga manuskrip kuno.
Semua ini berfungsi sebagai landasan data dalam upaya memahami peristiwa atau fenomena sejarah yang ingin dikaji. Setelah mengumpulkan sumber-sumber yang relevan, langkah berikutnya adalah menyusun dan menganalisis sumber tersebut secara teliti.
Peneliti perlu memastikan keabsahan sumber yang digunakan. Saat di sinilah proses kritis dalam heuristik dimulai.
ADVERTISEMENT
Peneliti harus mengevaluasi keaslian dokumen, mengecek apakah sumber tersebut berasal dari waktu dan tempat yang sesuai, serta memverifikasi apakah sumber itu memberikan pandangan yang obyektif atau bias.
Hal ini sangat penting dalam menghindari kesalahan penafsiran yang dapat mengaburkan fakta sejarah.
Pada akhirnya, peneliti akan melakukan analisis kritis terhadap sumber-sumber yang dikumpulkan.
Setiap sumber sejarah harus dievaluasi dari sudut pandang relevansinya dengan penelitian. Sehingga narasi sejarah yang dibangun tidak hanya berdasar asumsi atau dugaan, melainkan bersumber dari bukti yang dapat dipercaya.
Tahap ini sangat penting dalam proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik, karena berperan dalam menghasilkan pengetahuan yang valid tentang masa lalu.
Heuristik sendiri adalah istilah yang digunakan dalam penelitian sejarah untuk merujuk pada metode pencarian sumber-sumber sejarah.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini, heuristik menekankan pada pengumpulan dan penyaringan sumber-sumber primer dan sekunder yang berkualitas.
Proses pencarian ini melibatkan upaya aktif dari peneliti untuk menemukan bukti yang autentik, mulai dari arsip yang tersembunyi hingga wawancara dengan saksi sejarah.
Proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik juga mengharuskan peneliti untuk terbuka terhadap berbagai jenis sumber, baik yang berasal dari dokumen tertulis maupun catatan lisan.
Keterbukaan ini penting karena sumber sejarah bisa beragam bentuknya, seperti surat, foto, rekaman audio, atau bahkan tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Heuristik mengajarkan bahwa tidak ada satu sumber pun yang dapat berdiri sendiri sebagai fakta yang absolut.
Setiap sumber harus diuji, dianalisis, dan dibandingkan dengan sumber lain untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap dan akurat tentang peristiwa sejarah.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, proses pencarian sumber sejarah dalam heuristik tidak hanya melibatkan pencarian dan pengumpulan sumber, tetapi juga pemahaman mendalam mengenai konteks di balik setiap sumber tersebut.
Hal ini membantu peneliti menyusun narasi yang tidak hanya akurat secara historis, tetapi juga dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. (Khoirul)