Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Proses Terbentuknya Fosil, Pengertian, dan Jenis-jenisnya
10 Desember 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Sejarah dan Sosial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari situs openjournal.unpam.ac.id, peran fosil terutama untuk mengetahui umur batuan yang mengandung minyak dan gas bumi.
Tak hanya itu, peran fosil juga untuk mengetahui batuan yang mengandung mineral, sejarah pengendapan dan naik turun permukaan air laut serta mengungkap kejadian masa lampau yang telah mengubah peradaban manusia .
Proses Terbentuknya Fosil dan Jenis-jenisnya
Bagaimana proses terbentuknya fosil? Mengutip dari Mengenal Fosil, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, proses ini memakan waktu panjang, mulai dari ribuan hingga jutaan tahun.
Proses terbentuknya fosil disebut fosilisasi. Dalam situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, inilah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan terbentuknya fosil:
ADVERTISEMENT
Fosil sendiri biasanya lebih berat daripada tulang hewan biasa yang sudah lama terkubur. Sebab, selama proses fosilisasi terjadi pergantian senyawa organik yang ada di dalam tulang fosil tersebut dengan mineral-mineral di sekitar tempat pengendapannya.
Warna fosil pada umumnya lebih gelap dari tulang/tumbuhan segar biasa. Hal ini dikarenakan fosil telah mengalami proses fosilisasi yang panjang. Fosil yang terendapkan di lingkungan sungai umumnya berwarna hitam dan sangat keras.
Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu tulang sudah menjadi fosil atau belum, perlu dilakukan analisis unsur pada tulang tersebut. Tulang hewan atau sisa tumbuhan disebut fosil apabila pada tulang tersebut sudah tidak mempunyai senyawa organik di dalamnya.
Mengutip dari situs byjus.com, fosil merupakan sisa-sisa atau jejak organisme yang pernah hidup. Secara umum, ada empat jenis fosil, yaitu fosil tubuh, fosil molekuler, jejak fosil, dan fosil karbon.
ADVERTISEMENT
Fosil tubuh adalah sisa-sisa fosil hewan atau tumbuhan, seperti tulang, cangkang, dan daun. Fosil molekular sering disebut sebagai biomarker, banyak dari bahan kimia ini berubah dengan cara yang diketahui dan dapat stabil selama miliaran tahun.
Lalu untuk jejak fosil adalah jejak yang ditinggalkan oleh hewan atau tumbuhan yang telah meninggalkan jejak. Terakhir fosil karbon adalah semua makhluk hidup mengandung unsur yaitu karbon.
Ketika suatu organisme mati dan terkubur dalam sedimen, bahan-bahan yang membentuk organisme tersebut akan hancur dan akhirnya hanya karbon yang tersisa.
Demikianlah penjelasan tentang proses terbentuknya fosil, pengertian, dan jenis-jenisnya. Jejak fosil mengungkap aktivitas makhluk hidup yang telah lama punah. (IF)
ADVERTISEMENT